Bab 35 | END

2.6K 260 35
                                    

Kemarin JungKook dan Yeri pulang dari rumah sakit jam setengah 11 malam. Ayah JungKook baru keluar dari ruang operasi jam 9 lebih 15 menit, lebih lama 15 menit dari perkiraan.

Syukur sekali karena jantung hasil donor yang kini ada di dalam tubuh Ayah JungKook tidak menunjukkan kontraksi apa-apa.

Merasa sudah yakin bahwa Ayahnya baik-baik saja meskipun belum sadarkan diri, JungKook pamit pulang bersama Yeri dan berjanji kalau besok akan datang lagi.

Pagi ini Yeri berangkat ke kampus untuk menjalani ospek hari kedua menggunakan bus dengan diantar oleh JungKook sampai halte.

"Aku beneran nggak apa-apa nganterin kamu dulu. Sama aku aja ya?" Pinta JungKook dengan sedikit aegyo.

Yeri terkekeh.

"Astaga, Kak ... sebelum ada Kakak aku juga biasanya naik bus. Jangan lebay gitu, ah! Hati-hati ya nyetirnya. Salam buat Tante, Om, sama Kak Jung Hyun. Annyeong!"

JungKook menatap Yeri dengan berat hati. Rasanya nggak rela. Kayak mau ditinggal jauh. JungKook... JungKook...

Lagi drunk in love ya gini, kewarasannya berkurang.

"Nanti kalo udah pulang telfon aku. Aku jemput terus kita balik lagi ke rumah sakit." Kata JungKook.

"Siap Pak Bos." Kata Yeri sambil hormat.

"Kok Pak Bos sih? Bilang 'Sayang' gitu kek. Emang aku bos kamu apa." Yeri ketawa.

"Oke..." Yeri agak meringis karena mau ngomong sayang aja lidahnya kayak kaku. "Engg ... sayang?"

JungKook ketawa sambil ngacak-ngacak rambut Yeri.

"Ngomong 'Sayang' aja susah banget, sih. Ya udah sana. Keburu bus nya dateng."

Sebelum Yeri turun dari mobil, seperti biasa JungKook mencium kening Yeri dulu. Udah rutinitas favorit kayaknya.

Yeri melambaikan tangannya pada JungKook sampai mobilnya hilang dari pandangan.

× × ×

Bunyi pintu yang dibuka membuat semua yang ada di kamar rawat VVIP itu menoleh memperhatikan JungKook yang baru saja membuka pintu.

"Kamu dateng, Nak." Kata Ibu tirinya yang hanya ditanggapi anggukan. Mata JungKook beralih ke Ayahnya yang sedang menikmati sarapan dengan disuapi Jung Hyun.

JungKook berjalan mendekati kasur Ayahnya. JungKook hanya diam menatap Ayahnya begitupun Tuan Jeon. JungKook ingin bertanya tapi rasanya canggung.

"Oyy brother! Duduk duduk! Jangan diem berdiri kaya patung gitu lo." Cibir Jung Hyun sambil tertawa. JungKook mendecak, Jung Hyun memang minta disleding.

JungKook pun akhirnya duduk di kursi yang ada di sebelah kasur Ayahnya. Tuan Jeon tersenyum lemah menatap JungKook, meski lemah tapi kebahagiaan tiada tara terpancar dari matanya dan bibirnya yang tersenyum.

"Gimana keadaan Anda?"

"Papa nggak pernah merasa lebih baik kayak sekarang sebelumnya. Makasih sudah jenguk Papa." Tangan keriput Tuan Jeon memegang lengan JungKook.

JungKook agak terkejut dan dia membeku. JungKook cuma bisa mengangguk.

"Mau coba suapin Papa nggak, Kook?" Jung Hyun menyodorkan piring makanan Ayahnya pada JungKook. Mau tidak mau JungKook menerimanya.

Jung Hyun dan Ibu tirinya tersenyum bahagia saat JungKook menyuapi Tuan Jeon dengan pelan-pelan. Semoga saja ketegangan yang ada bisa reda.

"JungKook..." panggil Tuan Jeon pada JungKook yang sedang memenuhu sendok dengan makanan yang akan dia suapkan pada Ayahnya.

The Great Wall Between Us // Jungri 《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang