// Bab 8 //

1.8K 245 6
                                    

"Masa lalu bukan untuk dilupakan, melainkan digunakan sebagai pelajaran."

🐰🐰🐰

Minggu, Seoul (Kos-kosan), 14.45 P.M

Hari ini entah JungKook yang sial gara-gara kebanyakan dosa atau emang kebetulan. Semua orang tua anak Bangtan pada dateng menjenguk mereka masing-masing​.

1 tahun ada 12 bulan, satu bulan ada 4 minggu, satu bulan ada 30/31 hari; satu hari ada 24 jam, satu jam ada 60 menit, dan satu menit ada 60 detik. Dari sekian itu, kenapa harus hari ini? Dan itu keluarganya pada bareng-bareng datengdi hari yang sama cuma beda menit. Sial kan? Emang!

Awalnya mereka lagi ngobrol-ngobrol di kamar Taehyung dan Jimin. Mereka bertujuh kumpul semua disitu dan tiba-tiba Namjoon pamit undur diri gara-gara Mamanya udah ada di depan nunggu dia. Yang kedua Jin, Jimin, dan begitu seterusnya sampe tersisa cuma JungKook sendiri.

Mood nya langsung turun. Rasanya dia pengen ngamuk ke semua orang dan banting apapun yang ada di depannya.

JungKook bisa berubah jadi monster kalo lagi marah. Diem aja udah serem apalagi marah ya kan?

Kenapa hari ini gue sial banget? Ughhh!!!  JungKook mengacak-ngacak rambutnya frustasi.

Sebelum dia ngelempar barang-barang yang ada di kamarnya, JungKook memilih untuk mengambil bola basket yang dia letakkin di sudut kamar dan pergi ke lapangan sekaligus taman yang ada di komplek rumah Yeri.

Mungkin dengan bermain basket segala kefrustasiannya bisa tersalurkan.

Kalau bisa sekalian aja dia main sampe bola basketnya kempes dan ring nya hancur.

Begitu buka pintu kamar, dia ketemu kedua orang tua Yoongi dan Yoongi sendiri yang sedang duduk dan mengobrol lalu sesekali tertawa.

Baru kali ini, udah 1 bulan tinggal di kos-kosan, JungKook rasanya pengen protes kenapa di depan kamarnya segala ada bangku dan kawan-kawannya.

Tawa dan obrolan mereka terhenti saat melihat JungKook.

JungKook merasa jadi pengganggu. Kan mereka bisa pura-pura aja nggak ngeliat JungKook. Anggep aja JungKook invisible atau cuma hologram.

Jadinya kan JungKook harus berhenti dan nyapa mereka dulu. JungKook lagi males banget buat beramah-tamah sama orang.

JungKook menyapa mereka seramah mungkin, "Halo Tante, Om! Apa kabar?" Senyuman JungKook terlihat dipaksakan.

"Baik, kamu sendiri gimana?" Tanya Mama Yoongi. "Baik, Te.Oh iya, aku pergi dulu ya," JungKook melirik bola basket di tangannya, "Mau main basket. Sampai ketemu lagi Tante, Om. Bang, gue main dulu, ya!" Setelah itu JungKook segera pergi dari hadapan mereka.

Terlalu sakit berlama-lama melihat betapa bahagianya keluarga Yoongi.

Mama Yoongi menatap iba punggung tegap JungKook yang perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.

"Kamu harus baik-baik ke JungKook ya Yoon! Kasian dia kesepian gitu. Mama ikut sedih liatnya,"

"Yakali, Ma ... Sahabat sendiri masa dijahatin." Jawab Yoongi jengah.

× × ×

Kamar Yeri, 14.55 P.M

Dikamar, Yeri lagi asyik mengecat kuku-kuku lentiknya dengan kutek warna-warni sambil mendengarkan musik yang diputar lewat speaker bluetooth miliknya.

The Great Wall Between Us // Jungri 《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang