// Bab 21 //

1.8K 240 19
                                    

"Jangan buat aku berharap kalau kau tidak bisa bertanggung jawab atas harapan yang telah tertanam di hati ini."

🐰🐰🐰

Jam sudah menunjukkan pukul 11.45 malam tapi Yeri masih belum tidur. Ia hanya berbaring di kasurnya sambil melamun menatap langit-langit kamarnya yang terlapisi cat berwarna pink.

Selain karena party kecil-kecilan ulang tahun JungKook baru saja selesai dan perutnya juga masih penuh, ia melamunkan hadiah apa yang pantas dia berikan untuk JungKook di hari ulang tahunnya yang baru Yeri tahu gara-gara kejutan tadi, bahkan Ibunya tahu duluan daripada Yeri.

Yeri merutuki kebodohannya yang tidak bisa langsung menyadari kalau maksud JungKook mentraktir dia makan siang tadi adalah karena JungKook sedang ulang tahun. Tapi aneh nggak sih, kenapa tiba-tiba Yeri ditraktir JungKook dihari ulang tahunnya? bahkan orang yang ditraktir saja tidak tahu kalau si empunya ulang tahun.

Atau jangan-jangan ... hanya modus JungKook?

Memikirkannya saja Yeri sudah jingkrak-jingkrak, bahkan kakinya sudah menendang-nendang udara ke atas dan jangan lupa senyumnya yang terlampau lebar.

Oke, kembali ke permasalahan. Jadi Yeri harus memberi JungKook kado apa? Pasti JungKook sudah punya segalanya karena dia adalah orang kaya. Apa ya kira-kira yang belum dia punya?

Kasih hati Yeri saja kali ya? Kan JungKook pasti belum punya hehehe😏😋

Yeri sih inginnya memberikan kado yang tahan lama, yang selalu mengingatkan JungKook tentangnya, sekaligus bermanfaat.

Tapi ... apa?

× × ×

Untuk setuhan terakhir, Yeri menyemprotkan parfum beraroma vanilla ke leher dan nadi tangannya. Ia melirik jam dinding yang ada dikamarnya sebentar, sudah pukul 3 sore ternyata. Yeri pun mengambil tas selempangnya dan segera keluar dari kamarnya.

Rencananya hari ini ia ingin pergi mencari kado untuk JungKook seorang diri. Tadinya ia meminta teman-temannya menemani, namun sayangnya mereka sudah punya acara sendiri-sendiri.

Rumah sepi karena kedua orang tuanya pergi dari tadi siang dan Yeri sudah izin untuk pergi sore ini, jadi dia tinggal pergi.

Setelah mengunci pintu rumah, ia melirik ke arah kamar JungKook sebentar. Apa dia ada di kamarnya? Kira-kira sedang apa ya?

Yeri pun akhirnya melanjutkan langkahnya, namun ia langsung tersentak kaget karena tiba-tiba JungKook ada di depannya dengan tampang acak-acakan, tapi jatuhnya seksi karena keringatnya itu.

Yeri menduga JungKook pasti habis main basket karena dia melirik ke arah tangan JungKook yang mengapit bola basket.

"Astaga, Kak! Ngagetin aja, sih!" Yeri mengusap-usap dadanya yang jantungan. Sedangkan JungKook menatapnya datar.

"Ngapain ngeliatin kamar gue?" Tanya JungKook sambil tangannya bergerak memasukkannya ke kantong training yang ia pakai. Ia tahu Yeri sedang kepoin kamarnya dan JungKook juga tahu kalau Yeri tertarik atau suka dengannya.

Sebelumnya ia tidak yakin karena itu dari desas-desus teman-teman laknatnya, tapi ternyata JungKook bisa membaca sikap Yeri padanya yang menandakan kalau Yeri memang tertarik padanya.

JungKook tidak tahu harus apa jujur saja. Awalnya JungKook menganggap Yeri hanya remaja cewek kebanyakan yang suka padanya, namun lama-kelamaan JungKook bisa melihat sisi dewasa Yeri juga, dan dia juga nyaman dengan Yeri karena Yeri itu apa adanya, tidak berlebihan.

The Great Wall Between Us // Jungri 《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang