Kim Yerim atau biasa dipanggil Yeri. Remaja 19 tahun yang ceria setengah bawel dan kepoan. Dan dia nggak tau kalo kepo sama orang sedingin Jeon JungKook, si penghuni baru di kosannya umur 21 tahun bisa serumit itu.
Yeri nggak sadar kalau dia udah i...
"Tidak perlu bingung bagaimana cara membalas perasaanku. Karena yang kuinginkan hanya kau menghargaiku."
🐰🐰🐰
Malam ini malam minggu. Seperti biasa anak kos-kosan ngumpul di halaman buat ngobrol-ngobrol, nyanyi-nyanyi, pokoknya seru-seruan bareng.
Nggak ada yang keluar jalan sama pacarnya masing-masing. Orang pada jomblo semua, mau jalan sama siapa?
Bukannya mereka nggak laku, tapi karena pada sibuk sama urusan masing-masing dan merasa udah bahagia meskipun tanpa seorang cewek di hidup mereka. Lagian belum menemukan cewek yang pas juga. Cukup gini aja mereka udah bahagia, menurut mereka kalau ada cewek malah bikin pusing. Ngeliat Yeri yang kadang ngambek tanpa alasan yang jelas aja udah pada pusing.
Seperti sekarang, Biasanya Chanyeol yang main gitar, tapi sekarang Jin katanya dia mau pamer habis belajar gitar. Mereka iyain aja terus nyanyi-nyanyi lagu yang chord nya bisa dimainin Jin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
a/n maafkeun pic nya agak maksa gtu :)
JungKook yang ada di samping Jimin berhenti nyanyi, tapi yang lain tetap lanjut. JungKook berbisik ke Jimin "Gue mau bikin ramyeon, pada mau nggak kira-kira?"
"Maulah. Udah sana bikin. Kita tunggu, husss.. Huss..." Kata Jimin sambil ngibas-ngibasin tangannya nyuruh JungKook cepetan bikin ramyeon. Lumayan dingin-dingin gini ditemenin ramyeon panas dan makan rame-rame.
JungKook bangkit tanpa protes sama kesongongan Jimin dan make sandalnya yang ada di pinggiran karpet karena mereka semua duduk lesehan.
JungKook pikir, bukan keputusan yang salah buat milih tinggal di kos-kosan bersama sahabat-sahabatnya. JungKook jadi bisa 24 jam bersama sahabat-sahabatnya. Kalau mau curhat dan ketemu nggak usah ribet ngatur waktu buat ketemuan. Ketemu temen baru yang asik dan ngumpul-ngumpul sederhana kaya tadi aja dia udah seneng.
Lain lagi kalau dia tinggal sama di rumah keluarganya, yang ada dia makin stress karena dia sendirian, kesepian, belum lagi dia yang bakal selalu terbayang-bayang momen-momen manis dan hangat saat keluarganya masih utuh.
"JungKook?" Panggilan itu membuat JungKook tersadar dari pikirannya sendiri. Ternyata udah sampe dapur dan di depannya ada Mama Kim dan Yeri yang masing-masing make celemek dan rupa mereka yang belepotan tepung.
Melihat ada oven di atas kompor dan 3 cake berbentuk bulat yang masih belum di lepas dari loyangnya tertata di atas meja, JungKook bisa menyimpulkan kalau mereka habis bikin kue.
"Oh! Halo, Tante! Habis bikin kue, ya?" Kata JungKook ke Mama Kim, tapi matanya ke Yeri.
JungKook merasa aneh sama tingkah Yeri yang cuek aja ngeliat dia. Bukannya apa-apa, tapi biasanya Yeri kan langsung nyapa dia dengan suara cerianya. JungKook jadi terbiasa dengan sifat Yeri yang ini. Seperti ada yang kosong kalau kebiasaan itu tiba-tiba hilang.
"Iya, nih. Sebenarnya Yeri. Mau coba resep di internet yang lagi booming katanya, Tante cuma bantuin aja. Kebetulan ada kamu, tuh cake nya bawa buat kalian nyemil-nyemil." JungKook senyum lebar. Nggak jadi bikin ramyeon deh. Gantinya Cake yang lebih sehat dan enak.
Dicium dari baunya kayanya enak nih...
"Yeri, kamu bersih-bersih dulu habis itu anter kuenya ke depan sama JungKook. Mama mau siapin kue sama minum buat kalian ngobrol-ngobrol,"
JungKook melihat Yeri mengangguk lalu melepaskan celemeknya dan jalan menuju ke kamarnya, mungkin.
Bahkan saat Yeri lewat didepannya, jangankan nyapa, ngelirik aja enggak. JungKook cuma mengangkat bahunya acuh.
Bukan urusan gue lah. Bodo amat, emang salah gue apa? Ngobrol aja jarang, masa gue buat kesalahan. Eh tapi emang gue yang bikin dia bete?
JungKook pun berjalan ke arah Mama Kim yang lagi motong-motong cake nya jadi bagian-bagian kecil dan menatanya di piring.
"Aku harus bantu apa, Tan?" Tanya JungKook sambil menumpukan kedua tangannya di meja dan menatap Mama Kim dengan seksama.
Disaat kaya gini, JungKook jadi teringat Ibunya yang juga suka masak dan bikin kue untuk JungKook, Jung Hyun, dan Ayahnya.
Di dalam hati JungKook tersenyum miris. Mau dibayangin sampe kapan pun juga, saat-saat dimana Ibunya memasakkan kue untuk dia nggak bakal terulang lagi. Namanya juga dibayangin. Bakalan cuma jadi bayang-bayang yang selalu mengingatkan JungKook saat bayang-bayang itu sesekali muncul di benaknya.
"JungKook!" Mama Kim menyentuh pundak JungKook. "Eh iya, Ma–aduh maksudnya Tante!" JungKook mengusap-usap tengkuknya malu.
Mama Kim tersenyum khas keibuannya, "Nggak apa-apa. Kamu kangen Mama kamu, ya? Susah emang kalo jauh dari orang tua, apalagi kamu juga masih muda. Pasti masih suka manja-manja an, iya kan? Hehehe..." JungKook hanya terkekeh dipaksakan.
Andaikan gue masih bisa manja-manjaan.
"Nih, kue sama minumnya udah Tante bikinin. Bawa ya," Bersamaan dengan itu, Yeri datang dengan penampilan yang udah bersih dan rapi dibanding tadi.
Dia make jogger pants warna hitam bertuliskan 'Pink' dan sweatshirt warna pink pastel. JungKook bisa menebak kalau warna kesukaan Yeri itu pink karena beberapa kali JungKook melihat ada banyak barang-barang Yeri yang berwarna sama.
"Yeri! bantuin JungKook nih." Dalam diam, Yeri membawa nampan minuman dan segera jalan duluan. Tau kalau ditinggal, JungKook segera menyusul dan menyamakan langkahnya dengan Yeri.
JungKook pengen ngomong, tapi ragu. Matanya bolak-balik ngelirik antara Yeri dan jalanan.
Tanya tidak ya? Tanya nggak nih? Apaansih kok gue jadi senewen sendiri gini! Isn't my style, bruh!
"Tumben diem?" Akhirnya JungKook ngomong juga. Sebisa mungkin dia menjaga suaranya agar terdengar cuek.
"Nggak papa," Jawab Yeri. Matanya fokus ke depan tanpa liat JungKook.
Yaelah, kalo kepo mah kepo aja kali, Kak. Gengsi amat jadi cowok, huh!
"Kalo cewek bilang nggak papa itu kebalikan. Pasti ada apa-apa!" JungKook bener-bener nggak nyangka dia bisa ngomong itu. JungKook tau kata-kata itu dari internet.
Ini kalimat terpanjang yang pernah dia ucapin ke gue, woy! Harus dirayakan ini, mah! Apa gue harus cuek dulu, biar dia nanya-nanya ke gue?
Nggak bisa disangkal kalau Yeri senengnya minta ampun. Pengen koprol aja rasanya.
"Cowok dingin kaya lo bisa peka juga ya, Kak!" Sirna sudah bete nya Yeri. Habis tak tersisa. Dia sekarang udah ketawa lagi dan ngomong sama JungKook kaya biasa; nyindir, agak ngeledek, dan sedikit blak-blakkan.
Bisa banget ya, Kak. Lo itu orang yang bikin gue bete, tapi lo juga yang bikin bete gue ilang.