Salah Sangka

2K 160 147
                                    

Author's POV

Puluhan pasang mata siswa mengarah ke Aldi dan Salsha berjalan beriringan. Yang menjadi pusat perhatiannya adalah, tangan keduanya yang bertaut erat.

"Iiih, Aldi gue....,"rengek beberapa siswi centil dari koridor.

"Kemarin Ari, sekarang Aldi. Embat aja semuanya."

"Cantik mah bebas. Mau ngedua juga gapapa. Habis ini siapa coba? Iqbaal? Karel?"

"Pelet kali. Mukanya nggak cantik cantik banget kok."

Aldi berdecak tak suka mendengar cemoohan siswi di koridor. Bukannya melepaskan genggamannya, ia malah mengeratkan pegangannya di tangan Salsha.

"Ck! Kepo banget sih sama urusan orang!"umpat Aldi seraya hendak mendekati gerombolan cewek penggosip itu.

"Aldi! Gak usah,"cegat Salsha menahan Aldi.

Aldi menatap Salsha dengan lembut, "Kamu nggak masalah?"

"Nggak. Kan yang penting aku nggak kayak gitu,"ucap Salsha bijak.

Aldi mengangguk dan mengusap puncak kepala Salsha dengan lembut, membuat gerombolan koridor itu semakin histeris.

"Baik banget sih. Jadi tambah suka,"goda Aldi membuat Salsha merona.

"Gombal! Udah yuk, ke kelas!"ajak Salsha yang disetujui oleh Aldi.

"Woi, Aldi!"

Aldi menoleh begitu Iqbaal memanggilnya. Pemuda itu berlari menghampiri keduanya.

"Nah ini nih yang barusan jadian,"sapa Salsha iseng.

"Yap. Kalian sendiri, kap---"

"Eh, Sal. Kamu ke kelas duluan ya, aku ada perlu sama Iqbaal sebentar,"ucap Aldi menyela.

"Ciee, pake aku-kamu,"goda Iqbaal.

"Udah ah. Sal, kamu duluan aja!"seru Aldi sambil menyeret Iqbaal pergi.

Salsha yang ditinggal pun hanya bisa menggaruk kepalanya dengan bingung. Belum selesai rasa bingungnya, ia tiba tiba merasakan lengannya ditarik dengan cepat.

******

Di taman belakang sekolah, Aldi menghentikan langkahnya. Iqbaal menatap sahabatnya itu dengan tatapan heran.

"Ada apaan sih?"tanya Iqbaal menyuarakan kebingungannya.

Aldi menatap sekelilingnya dengan was was, kemudian menatap Iqbaal serius, "Lo tadi pagi ke rumah gue?"

"Nggak. Ada apaan emang?"tanya Iqbaal.

"Berarti, surat ini bukan dari lo?"tanya Aldi sambil menunjukkan kertas kucel yang tadi pagi tertempel di pintunya.

Iqbaal membaca kertas kucel tersebut beberapa menit, dahinya mengernyit. Pemuda itu menggeleng.

"Nggak."

"Ada yang udah tahu soal masalah ini?"tanya Aldi curiga.

Iqbaal menggeleng, "Gue nggak bocorin."

Kedua pemuda tersebut saling diam untuk beberapa saat, kemudian Iqbaal menjentikkan jarinya. Wajahnya berubah serius.

"Gue inget! Tadi pagi pas berangkat, gue keliatan orang natepin ke arah mobil lo terus terusan,"ucap Iqbaal.

"Orangnya kayak gimana?"

"Ini gue sempet fotoin,"ucap Iqbaal seraya merogoh sakunya.

Iqbaal mengotak atik ponselnya sesaat dan menunjukkannya pada Aldi. Pemuda itu mengernyit, matanya mengamati foto di ponsel Iqbaal dengan lekat.

Soulmates [AM X SA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang