Gercep Juga Dia

1.5K 127 26
                                    

INI REVISI DARI CHAPTER "RIBUT" YA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


INI REVISI DARI CHAPTER "RIBUT" YA.

Author's POV

"Gue nggak sabar banget deh, buat kemah besok,"ucap Salsha sambil mengintip ke arah kantung belanjaannya dengan senang.

Aldi dan Ari tertawa melihat tingkah gadis yang mereka sukai itu. Sedari tadi mereka mencari barang kemah, senyum tak sedetikpun luntur dari wajah Salsha.

"Aku masih inget, pas kecil dulu kita suka kemah kemahan di halaman belakang villa Om Hasdi,"ucap Aldi menerawang.

"Iya ya. Tenda kita dulu udah dibuang Bunda sih,"gerutu Salsha.

"Emangnya kalau nggak dibuang, masih cukup kita berdua di dalem?"goda Aldi seraya mencolek dagu Salsha.

Salsha membuang wajah dengan malu malu, "Ya...kalau gue sendirian kan masih cukup. Kalau sama lo, robek kali."

Ari memutar matanya malas ketika Salsha dan Aldi mulai bercengkrama sendiri. Ia tahu, Aldi sengaja membangkitkan topik masa kecilnya dengan Salsha. Topik di mana dirinya tak ada.

"Eh, Sal. Lihat ini deh,"panggil Ari tiba tiba. Pemuda itu melangkahkan kakinya ke sebuah toko pernak-pernik.

Salsha yang dipanggil pun refleks memutus obrolan dan mengikuti Ari, dengan Aldi mengekor dibelakangnya.

"Ada apaan sih?"tanya Salsha begitu sudah disebelah Ari.

"Lo pernah bilang sama gue kan, kalau lo udah jarang banget liat langit berbintang di Jakarta? Gue ada solusinya,"ucap Ari seraya tersenyum kecil.

"Nggak ngerti gue,"ucap Salsha bingung.

Ari mendengus dan mulai fokus sendiri. Tak sampai beberapa menit, pemuda tersebut menjentikkan jarinya.

"Sal, ini lho yang gue maksud,"ucap Ari seraya melambaikan tangannya memanggil Salsha.

"Lampu proyektor?"

"Iya. Ini kan ada yang bintang bintang, jadi lo nggak usah repot repot ke Puncak segala. Kalau ada ini, kamar lo bakal penuh bintang kan,"jelas Ari seraya memperhatikan jejeran proyektor.

Salsha terkekeh mendengar usulan Ari, "Lo perhatian juga ternyata."

"Ya iyalah, kan sama cewek yang gue suka. Wajar dong kalau gue perhatiin kesukaannya apa,"balas Ari santai, membuat Salsha mendadak salah tingkah.

Gadis itu sontak mencari sosok Aldi yang untungnya kala itu memilih menunggu di depan pintu toko pernah pernik.

"Apaan sih, Ri. Tiba tiba,"gerutu Salsha.

Ari hanya mendengus pelan dan meraih sebuah proyektor yang sedari tadi Salsha perhatikan. Gadis itu masih tak berbuat apapun sampai melihat Ari menuju kasir.

Buru buru ditariknya tangan Ari, "Ri, nggak usah. Gue beli sendiri aja lain kali."

"Please, jangan nolak pemberian gue,"ucap Ari memelas.

Soulmates [AM X SA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang