Mr. X (?)

1.7K 125 81
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's POV

Salsha terus menerus menatap ponselnya dengan tatapan sedih. Sudah hampir dua jam ia mengechat Ari, namun tak ada balasan dari pemuda itu. Tak biasanya pemuda itu tak membalas chat maupun panggilan Salsha.

"Kan, Ari beneran marah deh,"keluh Salsha begitu panggilannya tak diangkat.

Salsha menghela napasnya panjang. Dalam hati ia benar benar tak ingin kehilangan sahabat sebaik Ari. Bagaimanapun, ketika Aldi menghilang dan kekacauan terjadi, Ari yang ada di sisinya.

"Ar...,masa iya sih, lo ngambek?"lirih Salsha seraya menatap wajah Ari yang terpampang di profil foto WhatsApp.

Merasa hatinya tambah suntuk, Salsha mencoba menghubungi Steffi. Beberapa menit setelah nada sambungan , panggilannya diangkat.

"Halo, Sha?"

"Steff....gue mau curhat."

"Napa napa?"

"Tadi kan gue pergi. . . "

Dalam hitungan detik, Salsha sudah sibuk menceritakan isi hatinya kepada Steffi. Dan sepertinya, ponselnya takkan mati dalam 3 jam kedepan.

*******

"Kayaknya si Ari emang harus dimasukin ke daftar tersangka deh,"ucap Iqbaal setelah mendengar cerita dari Aldi.

Aldi memang langsung menuju ke rumah Iqbaal setelah ia mengantar Salsha. Kini keduanya tengah membahas tentang Gio, dan siapa mata mata yang Gio maksud.

"Daftar musuh juga,"ketus Aldi yang rupanya masih kesal dengan Ari.

Iqbaal mendengus, "Di! Kalau lo baperan gini terus, yang ada kita makin susah nyari tahu kebenarannya."

"Iya iya. Selain Ari, lo punya daftar siapa lagi?"tanya Aldi mengalihkan topik.

"Selain Ari, nggak ada lagi yang gue curigain sih di pertemanan kita,"jawab Iqbaal.

Kedua pemuda itu saling diam untuk beberapa saat, membiarkan masing masing berpikir sendiri. Sampai akhirnya, Iqbaal membuka mulut.

"Di, lo yakin nggak mau ngasih tau Salsha?"tanya Iqbaal.

"Nggak. Gue nggak mau dia jadi nggak happy karena mikirin ini terus,"ucap Aldi tegas.

"Tapi kalau dia tahu, seenggaknya dia bisa lebih hati hati sendiri, Aldi. Kita juga bisa lebih fokus nyari musuh dalam selimut. Kalau gini, fokus kita kepecah sama aja,"kilah Iqbaal.

Aldi tetap menggeleng, "Udah cukup dia terlibat sama Gio sekali aja. Gue nggak mau dia resah."

"Ya udah kalau itu keputusan lo. Seenggaknya kita ada hal bagus untuk sekarang,"ucap Iqbaal.

Soulmates [AM X SA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang