Pagi Yang (Tak) Begitu Cerah

1.9K 141 27
                                    

Author's POV

Aldi menghempaskan badannya kembali ke atas kasur. Ia sudah berseragam lengkap, namun ia merasa malas. Biasanya jam segini rumahnya sudah ramai dengan teriakan teriakan Salsha. Namun hari ini gadis itu tak bersamanya, sehingga rumahnya terasa sepi.

"Biasanya juga gue masih ribut sama Salsha,"gumam Aldi kesal.

Ia meraih ponselnya dan membuka aplikasi permainan. Setelah beberapa menit bermain, ia mematikan ponselnya karena rasa bosan kembali mendera.

"Gue turun ajalah,"gumam Aldi akhirnya.

Ia pun menuruni tangga dengan setengah hati. Tanpa ia sadari, kedua orangtuanya tengah di meja makan.

"Pagi, Aldi,"sapa Melina.

Aldi yang mendengar suara ibunya pun sontak mendangak. Matanya sedikit terbelalak begitu melihat sosok sang Ayah, Liston juga ada di meja.

Liston berdeham, "Selamat pagi, Aldi."

Aldi yang sadar dirinya tengah disindir oleh sang Ayah buru buru turun tangga dan menuju meja makan.

"Pagi Pa, Ma."

Aldi memeluk Melina singkat dan duduk di kursi dekat Liston. Suasana sedikit kaku bagi keluarga itu karena sarapan bersama bukan suatu kebiasaan dalam keluarga itu.

Melina yang merasa aneh pun akhirnya angkat bicara, "Emm...,gimana sekolahmu?"

"Ah, iya. Kamu belum laporan nilaimu selama sebulan ini sama Papa,"timpal Liston tegas. Melina sontak berdecak begitu mendengar ucapan Liston.

Duh, ini orang. Lagi pengen ngobrol santai juga,Batin Melina kesal dengan suaminya.

"Aman kok, Pa,"jawab Aldi singkat.

"Baguslah."

Suasana pun kembali membeku dengan cepat. Dan lagi lagi, Melina berusaha mengangkat topik baru.

"Tumben si Salsha nggak kelihatan? Kalian bareng kan berangkatnya?"tanya Melina.

Aldi menggeleng, "Hari ini nggak bareng, Ma."

"Lho? Kenapa? Kalian ribut?"tanya Melina.

"Nggak. Hari ini kayaknya Verrel libur, jadinya dia yang nganter Salsha,"ucap Aldi.

"Ya sudah, berangkat sana. Nanti telat,"pinta Liston dingin.

Aldi menghela napasnya panjang dan mengangguk. Ia mendorong kursinya kebelakang dan bangkit pergi. Sebelum pergi, tak lupa ia mencium pipi Melina singkat.

Sejak kapan keluargaku jadi dingin gini,Batin Melina sedih.

"Erm, Ma,"panggil Aldi.

Melina tersenyum dan menatap anaknya, "Ya, sayang?"

"Hari ini...Mama sama Papa pulang?"tanya Aldi ragu.

"Ma—"

"Nggak. Papa sama Mama ada urusan penting. Kamu baik baik di rumah sama Mbok Nah,"sela Liston sambil masih menatap korannya.

Melina menatap kesal suaminya. Jawabannya memang tak berbeda, namun tetap saja ia yakin kalimatnya akan jauh lebih menyenangkan untuk didengar daripada kalimat Liston.

Melina menghela napas, "Kamu nggak apa apa kan?"

"Yap. Toh udah biasa,"jawab Aldi singkat. Pemuda itu pun mengabaikan tatapan sedih dari Melina dan menuju garasi.

*********

Salsha baru saja selesai mengikat rambutnya ketika pintu kamarnya diketuk beberapa kali. Ia membuka pintu kamarnya dan mengangkat alisnya begitu melihat sosok Verrel.

Soulmates [AM X SA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang