Epilog

2.4K 139 54
                                    

EPILOG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EPILOG

Salsha masih terus sesenggukkan dan meremas erat jemari tangan Aldi. Ia masih tak bisa percaya penantiannya selama tujuh tahun akhirnya berakhir.

Aldinya benar benar kembali.

"Jangan nangis lagi dong,"ucap Aldi serak.

"Aku masih nggak percaya, kamu bener bener udah bangun,"isak Salsha.

Aldi mengulas senyum di wajahnya. Tangan pemuda itu terulur dan memperbaiki surai yang berjatuhan menutupi wajah cantik Salsha.

"Makasih, udah nunggu aku selama tujuh tahun,"bisik Aldi.

"Aldi, janji sama aku satu hal,"ucap Salsha.

"Apa?"

"Jangan pernah ninggalin aku lagi, selamanya,"tegas Salsha ditengah air matanya.

Aldi mengangguk dan mengecup singkat tangan Salsha, "Never ever gonna leave you, I promise."

********

Alkisah ada seorang gadis. Dalam hidupnya, ia bertemu seorang pemuda mentari. Kedua insan itu pertama bertemu di sebuah taman bunga.

Ketika usia keduanya belum genap 2 tahun. Saling mengulas senyum malu malu, keduanya berkenalan.

"Aku Aldi,"kata pemuda itu pada sang gadis.

Pertama kali, tangan keduanya bertaut.

Bertahun tahun keduanya hidup bersama. Menghadapi imunisasi massal bersama, menangis sekencang kencangnya bersama. Pertama kali, sang gadis itu begitu bangganya menunjukkan prestasi lomba menggambarnya pada sang sahabat kecil.

Waktu terus berjalan. . . .

Mengganti keduanya menjadi gadis dan pemuda, tak lagi bocah. Rasa cinta antara keduanya tumbuh. Rasa sayang yang awalnya hangat, berubah manis.

Menemani detik, menit, jam dan hari.

Dipendam sekian lama oleh keduanya, hingga akhirnya sang gadis mengungkap.

Sayang sekali,

Ia ditolak.

Untungnya seperti pepatah lama, lukanya sembuh oleh waktu.

"Maaf,"kata sang pemuda padanya ketika melihat butiran bening jatuh.

Waktu tak pernah beristirahat.

Terus bergulir jauh ke arah masa remaja yang kacau. Keduanya mulai disibukkan kegiatan masing masing. Sering berpisah dan bergaul sendiri sendiri.

Foto berdua pun mulai jarang. Hingga dewa jodoh kembali beraksi. Ia tarik sebuah tragedi yang mengikat kembali keduanya dengan erat.

Kedua kalinya, tangan keduanya bertaut.

Tahun terus berganti dengan cepat. Sama sekali tak terasa genap 365 hari. Sang gadis mulai menduga waktu telah menghilangkan perasaannya.

Seseorang yang baru kemudian datang memberi warna baru. Ia kira, seseorang itu adalah mentari barunya.

Namun sayang,

Rupanya ia bukan mentari, ia hanya pelangi.

Pelangi yang hanya datang sesaat, dan pergi menyisakan pedih. Terkadang pelangi itu kejam, Membawa pula mentari satu satunya.

Menyisakan kegelapan pada kehidupan sang gadis.

Dua ribu lima ratus lima puluh lima hari kemudian,

Kehidupan sang gadis kembali bersinar. Mentarinya kini kembali. Untuk kesekian kalinya, tangan keduanya bertaut.

Dan kali ini, mungkin takkan terputus.

-Matahari dan Waktu -
Karya Salshabilla Adriani

Salsha menatap layar laptopnya dengan senyuman lebar di wajahnya. Tak pernah ia menyangka, curahan hatinya sebentar lagi akan dibaca ribuan orang Nusantara.

Karya tentang Aldinya akan dibaca ribuan orang. Masih ada sisa perasaan sesak di dadanya. Namun seperti kalimat terakhir dalam karyanya,

Ia yakin,

Pasangan hidupnya, belahan jiwa, dan sahabatnya, takkan pergi lagi.

"Lagi sibuk apaan, Sal?"tanya Aldi.

Salsha tersenyum, "Nothing. Cuman persiapan launching buku aku minggu depan."

"Eh iya, itu buku apaan sih? Sampe aku nggak boleh baca segala?"tanya Aldi merengut.

"Ntar kalau udah cetak baru boleh, Di,"ucap Salsha.

"Jahat. Tentang cerita cowok kamu ya?"tanya Aldi cemburu.

Salsha tersenyum miring, "Mungkin. Tentang seorang cowok yang sangat spesial. Bahkan seperti mentari."

.

.

.

.

Maaf ngaret banget wkwk.

Gue pergi kemping 8-9-10 Febuari kemaren, nggak bawa laptop.

Jadi nggak ngetik.

Wkwkwk

Sori banged ya.

Btw, sesuai perkataan gue sebelumnya.

Cerita baru gue akan keluar sekitar April/Mei.

Tungguin yah!

Lafyu so much,

Viannaz.

Soulmates [AM X SA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang