DJB#8

11 1 0
                                    

"Peserta selanjutnya, silahkan masuk!" perintah tegas dari dalam ruangan.

"Silahkan nona no.101 masuk ke dalam!"

Duh kok cepet banget ya? Perasaan baru no duapuluhan kenapa jadi no gue? Deg degan sumpah. Ayo Muri semangat! Lo bisa. Fokus fokus....huffft

Dengan percaya diri, Muri masuk ke dalam ruang interview. Di sana sudah ada 3 orang yang akan mengujinya. Dua orang pria dan satu orang wanita. Tanpang mereka, yang pria bersahabat. Sedang satu wanita jangan ditanya. Muka datar tanpa ekspresi. Horor abis.

Ini mau ujian sekolah apa uji nyali sih. Kok horor suasananya. Yang bapak mah enak mukanya. Yang ibu itu, duh serem amat liatnya. Kalo gue salah ngomong gimana. Alamat bye bye deh impian gue.

"Silahkan duduk nona!" kata penguji pertama. Masih ramah.

"Terima kasih."

"Silahkan perkenalkan diri anda!" perintah penguji kedua. Masih bersahabat.

"Baik. Perkenalkan nama saya Ryumuri. Umur lima belas tahun." perkenalan singkat Muri.

Dengan membenarkan letak kacamatanya, penguji ketiga yang wanita memberikan pertanyaan kepadanya.

"Saya tidak suka basa-basi. Apa motivasi anda masuk sekolah ini? Anda tahu, sekolah kami hanya menerima murid yang berusaha keras tidak malas. Di samping itu, attitude juga merupakan alasan utama kami dalam menerima murid." pertanyaan tegas dan lugas.

Gue kayak diuji masuk sekolah monster deh. Serem amat tu muka.

"Nona, anda belum menjawab pertanyaan saya?"

"Eh??" gugup Muri.

"Sebenarnya motivasi saya cuma satu. Saya ingin membahagiakan orang dengan tarian saya. Membuat orang bahagia dengan tarian saya, itu adalah impian saya dari kecil."

"Hanya itu?"

"Eh? Saya tidak pandai dalam hal menjelaskan. Jika anda berkenan menerima saya sebagai murid di sini, saya akan berusaha keras membuktikan bahwa saya layak berada di sini."

"Saya rasa cukup. Silahkan tunggu pengumuman dari kami."

"Terima kasih dan selamat siang."

Diary Jomblo BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang