Muri memasuki kelasnya dengan riang. Ia sudah sehat dan bisa bersekolah lagi. Tapi yang membuatnya bersemangat sekolah adalah siapa orang yang menggendongnya kemarin? Ia belum berterima kasih.
Dalam ajaran keluarganya, ada tiga kata ajaib dalam hidup.
1. Maaf. Jika melakukan kesalahan.
2. Terima kasih. Jika telah diberikan pertolongan.
3. Tolong. Jika membutuhkan bantuan.Dan saat ini, dia belum berterima kasih pada orang yang telah menolongnya itu. Mungkin lebih baik ia menanyakannya pada teman sekelasnya, pasti mereka tau. Harus tau dong. Pemaksaan emang.
Ia letakkan tasnya di mejanya dan menghampiri kembar cethar ulala, Aaron dan Aarin.
"Hey twins, nanya dong."
"Eh lo Mur, udah sehat lo?" sahut Aron, kakak si kembar yang sadar duluan.
"Udah lah. Yang penting happy, cepet lah gue sembuhnya."
"Gimana gak cepet sembuh, yang gendong kemarin si tampan yang dingin." sahut Arin.
"WHAT???????"
"Gak usah kaget gitu napa?"
"Seriusan Ron, itu raja es yang gendong gue?"
"Yups.. "
"Mampus deh. Gimana ngucapin makasihnya coba?"
"Tinggal ngomong doang. Apa susahnya sih?" tanya Aron.
"Lo enak ngomongnya. Lah gue? Belum ngomong udah lemes duluan liat tampang horror doi. Mana gue belum diskusi konsep dance kita lagi. Ampun deh." tepok jidat sodara-sodara.
"Lo partneran ma doi?" tanya Arin kepo.
"Yaiyalah. Duh jadi pening kepala gue."
"Udah samperin sono. Sapa tau lagi baik tu orang. Bisa diajak ngobrol." Saran Arin.
"Yaudah deh. Gue coba. Thanks twins infonya."
"Sip." Kompak keduanya.
Jangan deg degan dulu. Tenang. Tarik nafas hembuskan. Tarik nafas hembuskan. Sekarang Mur, lo harus maju deketin si raja es itu. Semangat!!!!!
"Ehmzzz....Jack?" sapa Muri gugup.
Yang ditanya hanya menaikkan salah satu alisnya. Seolah ngomong 'ada apa'.
"Anu... Eh... Gue mau ngucapin makasih. Kemarin lo udah nolongin bawa gue ke UKS."
Dan yang diajak ngobrol hanya meneruskan membaca novelnya lagi.
Muri yang dikacangin, tetep lanjut mengajak ngobrol.
"Ehm, Jack. Kapan kita mau bahas konsep dance? Ini udah 3 hari, belum kita bahas sama sekali."
Dan sekali lagi, yang diajak ngobrol malah mengeluarkan hape dari saku celananya. Muri melihat, Jack menuliskan sederet kalimat.
Tak lama hape Muri bergetar. Segera dibukanya pesan yang masuk ke hapenya.
JWH : Besok. Di rumah lo.
Ngapain ngirim obrolan di Line coba? Orang kita hadap-hadapan. Dasar aneh.
"Oke. Gue tunggu."
Yang diajak ngobrol hanya diam membaca novel lagi. Nasib lo Mur. Dikacangin. #Ketawangakak

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Jomblo Baper
HumorJangan berharap kisah cinta melow, romantis atau mengharu biru. Ini hanya cerita tentang kehidupan sehari-hari sepasang adek kakak jomblo. "............Kenapa sih yang ganteng kalo gak belok ya dah punya pacar. Gimana nasib gue yang pas-pasan? Sedi...