Kostum √
Make up √
Partner....lebih dari oke √
Mental... Gak oke...Huffft. Gue deg degan sumpah. Perasaan semua persiapan udah deh. Cuman mental aja yang melempem.
"Jack... Lo gugup gak?" tanya Muri
"Hmm."
"Kok lo santai sih?"
"Hmm."
"Ishhh." Entah ada apa dengan dirinya ini. Kenapa mau ngomong dengan manusia kutub itu. Yang bisanya cuma hmm doang. Panjang kalo ada maunya aja.
"Udah siap?" Entah darimana masnya ini bisa muncul tiba-tiba. Mungkin belajar dari casper ilmunya.
"Gue gugup Kur." keluh Muri.
"Santai aja kali. Tuh Jack aja adem adem aja mukanya gak kaya lo."
"Gue gugup ogeb. Kalo manusia es ini mah mana ada ekspresi." cibir Muri.
"Tenang. Entar ganggu konsen lo pada. Habis ini kalian tampil. Sukses ya!." Dan masnya ini menghilang lagi.
"Dasar jelangkung."
Peserta berikutnya kelompok Swan. Muri dan Jacob.
Terdengar seruan dari atas panggung. Konsen Mur. Anggep aja latihan kayak di rumah. Anggap dunia punya lo ma Jack doang. Yang lain butiran debu. Lo pasti bisa.
"SEMANGAT!!!!!!!!!!Ayo Jack tunjukkan ke dunia betapa serasinya kita."
Dengan langkah mantap Muri maju ke arah panggung.
Berisik. Dengus Jack. Namun diam-diam dia menyetujui ucapan Muri.
Dan mulai lah mereka menunjukkan kebolehan dalam dance. Keindahan, kelincahan gerakan, dan juga iringan lagu yang merdu membuat setiap mata yang memandang takjub dengan keduanya. Seolah-olah mereka menari bukan hanya raga namun jiwa mereka turut serta.
Seperti apa yang dipikirkan Muri. Mereka anggap dunia milik mereka. Yang lain numpang lewat.
Setelah gerakan terakhir yang dramatis, mereka mengakhiri perform mereka. Ditutup dengan membungkukkan badan sebagai rasa hormat.
Dan tepuk tangan gemuruh sebagai pemanis pertunjukkan mereka.
Ayeee....
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Jomblo Baper
HumorJangan berharap kisah cinta melow, romantis atau mengharu biru. Ini hanya cerita tentang kehidupan sehari-hari sepasang adek kakak jomblo. "............Kenapa sih yang ganteng kalo gak belok ya dah punya pacar. Gimana nasib gue yang pas-pasan? Sedi...