DJB#14

7 1 0
                                    

Kring kring kring.....

Bunyi jam beker mengganggu tidur lelap Muri.

"Berisik..."

Kring kring kring....

Dilemparnya bantal kesayangannya ke arah nakas samping tempat tidurnya.

Padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Dan Muri masih setia bersama kasurnya.#Alamat telar Mur.

Duor duor duor.

Itu bukan ketukan. Tapi gedoran Kuri di depan pintu kamarnya.

"Murmur lo mau bangun gak? Udah setengah tujuh." teriak masnya dari balik pintu.

What? Setengah tujuh? Kuri gak salah baca jam kan?

Bergegas ia membuka selimut Inuyasha kesayangannya. Di tolehkan kepalanya mencari keberadaan jam beker yang tadi dilempar.

"APA?????? OMG Kuripan!!!!! Kenapa lo baru bangunin gue sekarang?????" sontak Muri berlari ke arah kamar mandi.

Tak sampai tiga menit, ia sudah keluar dari kamarnya. Jangan salah ia tidak mandi kok. Mana ada mandi cuma tiga menit? Cuma cuci muka, sikat gigi, banyakin parfum, cuzz berangkat.

Hosssh...hosh....

"Cepet amat? Gak mandi lo?" tanya masnya.

"Kelamaan. Keburu telat. Ayok jalan!" diseretnya masnya yang sedang duduk manis menikmati sarapan. Untung sekolah mereka sama. Jadi tak perlu membuang waktu.

"Lo gak sarapan?"

"Banyak omong lo. Udah jalan. Udah telat nih."

"Gue gak tanggung ya, maag lo kambuh. Yaudak ayok!"

Mereka pun segera menaiki kendaraan andalan Kuri. Sepeda. Jangan heran dengan kendaraan mereka. Meskipun ini sudah era modern, dan kebanyakan sudah pada gengsi naek sepeda. Tapi kedua kakak adek jomblo itu memilih sepeda sebagai kendaraan mereka ke sekolah.

Alasan mereka sederhana namun berbeda. Kalo Muri ditanya apa alasannya? Pasti biar romantis kayak di drama korea. Kalo Kuri? Biar dikira punya pacar. Kan boncengan. Padahal yang dibonceng adek sendiri.
Mereka sampai di parkiran sepeda motor, satu menit sebelum bel berdering. Inilah gilanya Kuri, parkir sepeda di parkiran sepeda motor. Sama-sama sepeda katanya.

Mereka sama-sama berlari memasuki kelas masing-masing. Muri di kelas junior, sedang Kuri senior.

Dengan nafas memburu, Muri memasuki kelasnya. Beruntung ms. A belum memulai kelas.

Tak sampai dua menit ms. A sudah memasuki kelas.

"Pagi class? Gimana kabar kalian?" sapa ms. A.

"Baik." serentak penghuni kelas menyahut sapaan dari ms. A.

"Oke. Kalau begitu ganti baju kalian dengan pakaian casual yang sudah disiapkan sesuai nama masing-masing. Segera ganti dan kita bertemu di studio dance."

"Baik ms."

Mampus. Gue belum sarapan lagi. Ini kelas malah latihan dance. Alamat maag gue kambuh. Sial banget....

Muri sudah pucat pasi memasuki studio dance.

Jangan kambuh. Jangan kambuh. Gue mohon.

Tanpa disadarinya, sepasang mata  tajam mengamatinya dari kejauhan. Mengerutkan kening melihat muka pucat pasinya.

Saat ms. A menjelaskan gerakan dasar dance. Pandangan Muri menggelap dan tubuhnya ambruk kalau tangan kokoh tak segera menopangnya.





Diary Jomblo BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang