DJB#23

9 0 0
                                    

Tok tok tok

"Iya bentar," terdengar sahutan dari dalam. Tak lama pintu terbuka. Dan pemandangan ciptaan Tuhan yang maha sempurna tersaji di hadapannya.

Ebuset. Ni orang pagi aja udah ganteng begini. Ya Tuhan. Dedek gak kuku. Efek jomblo lama gini amat ya? Ckck.

"Ngapain?" to the point banget si tamu.

"Ganteng...."

"Hah?"

"Lo ganteng. Budek ya lo?"

"Tanya apa jawab apa."

"Mau apa lo pagi-pagi nongol di rumah orang?"

"Bukannya lo yang nyuruh?"

"Oh. Gue?  Yaudah masuk!"

"Ckk."

"SIAPA MUR?" teriakan nyaring dari masnya.

"Jack."

Tak lama masnya menyusul ke depan. "Oh. Lo Jack? Tumben pagi kesini ada apa?" sambil duduk di sampingnya.

"Tau Muri. Katanya penting."

"Ngapain anak orang lo suruh kesini pagi?"

"Bahas kostum lah Kur. Ini udah mendekati deadline. Tapi gue ma Jack belum nyiapin kostum."

"Oh gitu. Gampang itu mah. Bikin aja biar hemat."

"Gimana caranya?" tanya Muri.

"Kalo gue mau perform, biasanya gue nyari design dulu. Habis itu ke penjahit. Kalo beli jadi di butik kan mahal. Sayang duitnya. Kasihan Ayah Bunda kalo harus ngeluarin buat kostum sekali pakai."

"Gitu ya?" tanya Jack. Akhirnya ni anak buka suara juga.

"Yup. Yaudah kalian searching design dulu. Kalo udah gue anter ke penjahit langganan gue. Oke punya kok. Gak kalah ma butik hasilnya." Jelas Kuri. Ini orang kayaknya sekalian promosi deh. Ckckck.

"Ok. Tunggu bentar Jack. Gue ambil laptop gue dulu."

"Hmm."

Tak lama Muri sudah kembali ke hadapanya. Ia membawa laptopnya. Dan mereka akhirnya asyik mencari design kostum dance mereka yang bertema 'Swan' itu.

Setelah perdebatan panjang. Yah sebenarnya yang debat cuman Muri aja. Kalo Jack mah kalem aja. Gak serepot Muri. Yang kata kurang imut lah. Kurang lucu lah. Berurusan dengan yang berbau cewek emang ribet. Sabar bro.

Setelah sekian lama, sudah disepakati design kostum yang mereka pilih. Berdebat begitu lama, dan akhirnya yang dipilih design pertama. Dasar cewek.

"Woooooi KUR!!!!! KURI!!!!!!!!!!!!" dan bisa dipastikan teriakan toa itu berasal dari mulut Muri, adeknya.

"Apaan sih. Berisik."

"Heh Kuripan. Lo kan udah janji bakal anter ke tempat penjahit. Ini udah designnya."

"Yaudah buruan. Habis itu lo gak boleh ganggu gue."

"Dasar kebo."

"Bodo amat. Cepetan. Lelet amat."

Dan tanpa keduanya sadari. Ada sepasang mata anak manusia yang menatap mereka dengan pandangan sulit diartikan.





Diary Jomblo BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang