Bagian Dua Puluh

7.9K 753 43
                                        

"Besok hari terakhir pendaftaran camping, ikut gak?" Tanya Gritte. "Gak minat gue, lo tau sendiri disitu bakal banyak adegan Ali sama Ghina yang bakal bikin gue eneg," balas Prilly ogah-ogahan. "Masih aja baperan sama ucapan Ali tempo hari, lagian yang dia bilang kagak salah-salah amet," balas Gritte.

"Te, gue udah bilang, gue gak mau bahas itu," ujar Prilly penuh penekanan. "Gue udah seminggu gak ngebully, tapi itu gak ngerubah apapun. Gue gak jadi lebih baik di mata Ali," imbuh Prilly sedih. Gritte menepuk bahu Prilly pelan, "Mana Prilly yang keras kepala? Ngeyel tetep mau ngebully orang sekali pun diancem sama Ali. Tunjukkin kalo lo bisa lebih baik lagi," bujuk Gritte.

"Terus gue harus gimana dong?" Tanya Prilly membuat Gritte bingung. "Lo pokoknya besok harus ikut camping! Siapa tau aja Ali notis lo," ujar Gritte. Prilly mencibir kesal, "Alah pake alibi Ali, bilang aja kalo lo gak tau mau sama siapa kalo gue gak ikut." Gritte hanya cengengesan. "Tuh tau," celetuknya asal.

"Yaudah, istirahat nanti temenin gue ke ruangan Mila, mau daftar," ujar Prilly. "Lah, entar istirahat gue ada urusan sama guru Sejarah, lo ajak aja si Rassya," balas Gritte membuat Prilly jengkel setengah mati. "Musnah ae dah lo, tau gitu gue gak perlu ikutan camping lo," balas Prilly pedas.

"Gue juga mau kali nemenin lo, tapi waktunya kagak sinkron. Udah elah, jangan manja, ajak aja si Rassya. Itung-itung cuci mata, jangan sama gue mulu, entar suka loh," goda Gritte membuat wajah Prilly memerah. "Bangsat lo! Yakali gue doyan melon, gue gak lesbi!" Semprot Prilly membuat Gritte terbahak.

Istirahat telah tiba, Gritte buru-buru keluar kelas bahkan Prilly belum sempat mengeluarkan kata-katanya. Prilly hanya bisa menghela napasnya pelan, lalu ia berjalan ke belakang menuju bangku Rassya untuk mengajaknya ke ruangan Mila.

"Sya, temenin gue atuh," ujar Prilly. "Tuh kan, gue bilang juga apa. Lo kalo ada maunya baik bener, kayak habis nyemilin gulali. Emangnya mau kemana sih? Manja bener," cibir Rassya membuat Prilly terkekeh. "Gue mau ke ruangan Mila, mau daftar buat ikutan camping. Lo ikutan kagak?" Tanya Prilly.

"Oh, soal camping. Tertarik sih, tapi masih mikir-mikir," balas Rassya. "Udah, mendingan lo ikutan. Itung-itung jagain gue sama Gritte. Yuk ah, keburu Milanya kagak ada di ruangan," ujar Prilly sembari menarik lengan Rassya paksa.

Sesampainya di ruangan Mila, Prilly nyelonong masuk tanpa mengetuk. Perilaku semena-mena Prilly berhasil menarik perhatian 3 orang yang sedang rapat kecil-kecilan di ruangan tersebut. Mila tersenyum ramah saat mengetahui yang datang adalah Prilly, sedangkan dua lainnya hanya diam di tempat.

"Eh, Prilly, kok tumben kesini?" Tanya Mila ramah. "Dih, bukannya ngetuk dulu, ini malah nyelonong aja. Kagak ada sopan-sopannya banget sama kakak kelas," cibir Ghina yang juga berada di dalam ruangan itu. Sedangkan Ali hanya diam melihat tangan Prilly dan Rassya yang saling bertautan.

Prilly kesal setengah mati mengetahui fakta bahwa Ali dikelilingi dua cewek yang masing-masing memiliki poin plus di mata Ali. Berbeda Prilly, berbeda juga dengan Ali. Ali sama sekali tidak mempermasalahkan keintiman antara Prilly dan Rassya.

"Gue sama Rassya mau daftar buat ikutan camping, masih bisa 'kan?" Tanya Prilly to the point. Mila membulatkan mulutnya sambil mengangguk, "Masih kok!" Ghina kesal karena cibirannya tadi tidak direspon sama sekali oleh Prilly.

"Alah, palingan juga caper sama Ali," cibir Ghina lagi. "Terserah mau gue caper apa enggak. Toh, Ali bukan pacar lo, jangan merasa memiliki dong," sindir Prilly membuat Ghina tergagap. "Tuh kan, Li. Gue bilang juga apa, jangan kebanyakan bergaul sama dia deh. Bawa pengaruh buruk untuk lo," ujar Ghina sambil menghadap ke arah Ali.

Ali hanya mengangguk, meskipun ia tidak benar-benar berniat menjauhi Prilly. Sedangkan, Prilly melihat respon Ali yang sangat penurut membuat hatinya semakin memanas. "Mil, gue sama Rassya cabut ya. Entar biodata buat pendaftaran camping anterin ke kelas aja ya," ujar Prilly buru-buru keluar.

OMBROPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang