Part 7

717 79 1
                                    

Saat ini Sinb sedang beristirahat di gazebo yang berada di kebun buah milik Pamannya itu karena kelelahan sehabis membantu memanen buah-buahan. Keringat mengalir di wajah rupawannya karena memang terik matahari sangat menyengat siang itu, Sinb membaringkan tubuhnya dan menutup mata sejenak untuk merasakan angin segar menghembus menyentuh kulit badannya dan Sinb merasakan ada sesuatu yang dingin menempel di wajahnya.

"Minum dulu nih.." ucap Moonbin yang sudah berada di gazebo dengan menempelkan minuman kaleng dingin ke wajah Sinb. Sinb yang kaget karena dinginnya langsung membuka mata dan tersenyum melihat Moonbin.

"Hyung!" ucap Sinb semangat lalu bangkit dari tidurnya dan menerima minuman kaleng itu

"Maaf kalau kau menungguku lama."

"Tidak apa Hyung, santai saja."

"Padahal kemarin sudah kesini, kenapa kau kesini lagi? Bosan?" ucap Moonbin melirik penasaran pada Sinb yang tengah meminum minuman kaleng itu.

"Ya sepertinya kau sudah mengetahui jawabannya." ucap Sinb datar

"Apa ada masalah lagi di rumah?" tanya Moonbin

"Tidak. Hanya saja... aku merasa kesepian di rumah, kau tahu sendiri orang tuaku selalu sibuk apalagi Dahyun juga sudah sibuk dengan urusan kuliahnya sekarang." ucap Sinb menatap jauh ke depan dengan menghela napas pelan

"Kau masih betah tak membantu Appamu di perusahaan?"

"Appa memberikan cafe saja, aku tak ingin mengurusnya."

"Ahh iya Cafe Navi kan namanya? bagaimana keadaannya sekarang?"

"Ntahlah, aku sudah serahkan semua tanggung jawab kepada Chanwoo." ujar Sinb santai

"Yak, kau ini.. Setidaknya kau tahu keadaannya sedikit. Seringlah kau main ke perusahaan atau cafe. Agar tahu situasi disana."

"Aku malas Hyung.. Dan rasanya memang Appa lebih sayang pada Dahyun."

"Maksudmu?" tanya Moonbin heran

"Ya, aku mendengar saja ketika Appa dan Eomma sedang berbicara berdua ketika aku ingin memasuki ruangan Appa di perusahaan bahwa Appa lebih percaya menyerahkan seluruh aset perusahaan pada Dahyun." ucap Sinb melemah

*pletak*

"Dasar bodoh... Makanya kau berusahalah lebih keras, sudah mengetahui begitu malah jadi patah semangat. Mana Sinb yang ku kenal? Kau biasanya ambisius." ucap Moonbin menepuk pundak Sinb yang hanya dibalas senyuman tipisnya.

"Bagaimana kalau sekarang kita ke cafe? Aku juga belum pernah kesana kan hanya baru mendengarkam ceritamu saja dan lagi sudah lama aku tak bertemu Chanwoo." ajak Moonbin

"Tapi bajuku sudah basah dan lagi badanku udah asem karena keringat begini Hyung."

"Yak memang di rumahku tak ada kamar mandi? Mandi saja disini, nanti kupinjamkan bajuku untuk mengganti pakaianmu ini."

"Hehehe.. Kau pengertian sekali Hyung. Terima kasih tapi kau duluan saja yang mandi, aku masih mau mengeringkan badan dulu dan istirahat dulu disini." ucap Sinb terkekeh

"Dasar tukang kode, ya udah aku duluan ya." ujar Moonbin meninggalkan Sinb disana

Setelah 30 menit mereka membersihkan diri dan bersiap-siap akhirnya mereka melaju menggunakan motor sport merah kebanggaan Sinb. Terik dan panasnya matahari yang berada dipuncaknya siang itu membuat Sinb harus melajukan motornya lebih cepat lagi, pikirnya lebih cepat sampai di perusahaan lebih baik agar kulitnya tidak makin terbakar karena tak mengenakan jaket sama sekali.

Rainbow After The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang