Rainbow After The Rain [END]

Part 37

Setelah melihat Taehyung pergi, Sinb segera melepaskan ciuman itu tanpa berbicara. Keduanya mengatur napas dan tak saling menatap satu sama lain.

"A-aku pulang.." ucap Sinb lalu berjalan menuju mobilnya dan secepat mungkin pergi dari rumah Yerin

Yerin terdiam disana melihat mobil Sinb yang sudah pergi dari rumahnya.

*Kenapa tiba-tiba dia menciumku?* batin Yerin menyentuh bibirnya dan berusaha tidak mengingat kejadian tadi lalu segera masuk ke dalam rumah.

Malamnya, setelah Yerin mengobrol dengan Eomma nya lewat telepon, dirinya segera bergegas naik ke atas kasur untuk tidur. Mematikan lampu dan menarik selimutnya lalu memejamkan matanya. Sayangnya Yerin tak dapat tidur dengan nyenyak karena terlalu gugup memikirkan kompetisi besok. Bukan hanya itu saja munculnya bayangan Sinb saat menciumnya tadi juga mengganggunya pikirannya.

"Aisssh... Kenapa aku jadi kepikiran dia terus sih?" ujar Yerin bangun lalu menyalakan lampu

"Tapi kalau dipikir-pikir aneh juga ya.. kenapa dia menciumku tiba-tiba seperti itu dan... dan lagi kenapa aku membalasnyaa... aaaargghhhh!!" ujar Yerin menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

"Apa yang harus ku lakukan saat bertemu dirinya besok? Aarrgghh Hwang Sinb.. setelah menciumku dia malah pergi begitu saja tanpa berkata apapun bahkan melihatku.." sambung Yerin

Sama hal nya dengan Sinb malam itu, dirinya juga tak bisa tidur karena teringat bibir tebal Yerin.

"Aaisshh andwae.. apa yang kau pikirkan Hwang Sinb?!" ujar Sinb mengacak-acak rambutnya

"Tsskk.. Kenapa aku malah memilih mencium bibirnya? Kenapa aku tak memeluknya saja? Aisshh...
Aku yakin, dia pasti sangat terkejut karena sikapku yang tiba-tiba seperti itu. Kau bodoh Hwang Sinb, sangat bodoh..." lanjut Sinb

################################

Hari penting yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah selesai menyantap sarapan pagi ala kadarnya, Yerin dengan perasaan gugup bercampur tegang mengunci pintu rumahnya dan berjalan menuju pagar rumahnya itu.

🔊Pipp piipp

Suara klakson mobil yang tak asing di telinga Yerin kini sedang memutar arah dan berhenti di depan rumahnya.