Part 13

618 79 7
                                    

"Nugu?" ucap seseorang yang menggenggam tangan Yewon itu

Yewon dibuat terpaku oleh sosok yang berada dihadapannya, diam bahkan tak berani menatapnya lagi dan dengan segera melepaskan genggaman itu lalu masuk ke dalam rumah.

"Aisshh Jung Yewon!" teriak Yerin kesal dan ikut memasuki rumah

Bukannya Yerin kesal karena Yewon tak menjemputnya malam ini, tapi Yerin sudah curiga dari beberapa hari kemarin kalau adiknya itu sedang menyembunyikan sesuatu. Khawatir? Tentunya, sebagai seorang kakak yang tak pernah di rumah karena sibuk bekerja, Yerin jadi tidak dapat mengawasi adiknya lagi karena Yerin merasa adiknya itu sudah besar dan juga sudah mengerti batasan-batasan seharusnya.

"Yak! Jung Yewon! Kau tak mendengarkan Unniemu ini memanggilmu?!" ujar Yerin dengan nada kesal berdiri dibelakang Yewon

"Mianhae unnie.." ujar Yewon lalu kembali melangkah masuk ke kamarnya tanpa menoleh sedikit pun.

"Aisssh kenapa anak ini?! Kenapa bertingkah seperti maling yang ketahuan." ujar Yerin pelan melihat Yewon sudah masuk ke kamarnya

Sementara Yewon sudah mengunci kamarnya dan menghela napas panjang.

"Unnie pasti lihat tadi Yuju Oppa mengantarku dan jadi kesal begini.. Bakalan panjang urusannya nih.. Haduh... Omo!" ujar Yewon yang lalu kaget karena kamarnya diketuk kencang oleh Yerin

"Oh.. Kau mengunci kamarmu? Yak! We needeu to talkeu Yewonah! Buka pintunya.." ujar Yerin dengan bahasa inggrisnya yang blepotan berbeda sekali dengan sang adik

"Unnie.. I can explain but... not now.." ujar Yewon dari balik pintu kamarnya

"Huh? Bicara apa kau? Ya.. Ya sudah, terserahmu saja... Kita bicarakan besok pagi." ujar Yerin yang lalu pergi dari situ.

"Aisshh.. You're dead meat Yewonah..." ujarnya sambil meremas rambutnya

--------------------------------------------------------------

"Appa.. Istirahatlah, aku akan kesini lagi besok setelah pulang kuliah nanti."

"Hati-hati nak.. Appa menyayangimu Eunha~" ujar Appanya

Mendengar Appanya berbicara seperti itu, Eunha memeluknya dengan erat dan tak sadar menitihkan air matanya.

"Jangan menangis karena Appa Eunhaya... Appa tahu kau sangat lelah dengan semua ini, jangan paksakan dirimu untuk terus kesini kalau kau memang capek, dan kau harus tetap bahagia dan menikmati hidupmu walau keadaan tak seperti yang kau inginkan.." ujar Appanya mengusap pucuk kepala Eunha

"Appa... Berjanjilah padaku, kau akan sehat kembali dan bersama denganku lagi.. Jangan pikirkan tentang aku, aku baik-baik saja, Appa fokus pada diri Appa untuk kesembuhanmu juga..." ujar Eunha menatap wajah Appanya yang memberikan senyuman dengan mata yang mulai berbinar

Perbincangan ayah dan anak tersebut terdengar oleh Sowon yang baru saja sampai di depan pintu kamar Paman KiHa. Malam itu sesuai permintaannya, Sowon meninggalkan kantor lebih cepat dan menyerahkan meeting yang seharusnya dipimpin Sowon kepada kakaknya,Nayoung.
Ketika sampai di depan ruangan Paman KiHa tak disangka masih ada Eunha disana, karena tak ingin merusak momen itu Sowon mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam dan meninggalkan ruangan itu.

"Aku pulang ya Appa..."

"Iya Eunha.. Hati-hati di jalan.."

Eunha lalu keluar dari ruangan itu dan berjalan meninggalkan rumah sakit menuju halte bus. Dengan keadaan jalanan yang sepi dan angin malam yang dingin, Eunha menunggu bus seorang diri.

Rainbow After The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang