Part 10

697 79 2
                                    

Satu bulan sudah berlalu dengan kegiatan Yerin yang sangat padat dan melelahkan tentunya, bekerja di 2 tempat berbeda Yerin tidak pernah mengeluh ataupun kelelahan sedikitpun.

Flashback

Satu bulan sebelumnya...

"Unnie kenapa tak memberitahuku?!!"

"Aku sudah memberitahumu bukan kalau aku ingin melamar ke cafe--" ujar Yerin mencoba menenangkan adiknya itu namun sayang kalimat yang dilontarkan nya pun dipotong oleh Yewon

"Tapi aku tak mengijinkan kau melamar kesana bukan?!!" Yewon sedikit berteriak dengan kesal

"Yewonah~" ujar Yerin memegangi kedua pundak adiknya itu

"Aku tak suka kalau Unnie berbohong seperti ini, kenapa tak memberitahuku bila kau keterima disana?!"

Yewon menatap Unnienya tajam dengan raut muka yang masih kesal karena Yerin berbohong mengenai pekerjaan yang sudah dia jalankan selama satu bulan di cafe itu. Memang awalnya Yewon tak mengetahui karena Yerin tak menceritakannya, takut kalau adiknya akan menentangnya tapi ketika agak larut malam Yewon malah melihat sosok Yerin yang keluar dari dalam cafe itu.

"Yewonah~ Unnie bisa jelask--"

"Sudah aku ingin tidur Unnie." ujar Yewon melepas kedua tangan Yerin yang sedari tadi memegangi kedua pundaknya dan berjalan menuju ke kamarnya.

"Yewonah~" teriak Yerin yang tak di dengar oleh Yewon yang masuk ke kamar.

*Unnie tidak bermaksud seperti itu,Yewonah.. Maafkan Unnie* batin Yerin

Keesokan paginya seperti biasa Yerin menyiapkan sarapan pagi dan tak disangka Yewon sudah bangun dan duduk di meja makan dengan handphone di tangan kanan nya dan segelas air putih di tangan kirinya.

"Kau sudah bangun? Tumben sekali bangun pagi." ujar Yerin menaruh dua piring sandwich di meja makan

Tak ada satu kata yang keluar dari mulut Yewon saat Yerin bertanya. Pikir Yerin pasti Yewon masih marah padanya.

"Ayo kita sarapan.. Letakkan dulu handphonemu.." ujar Yerin yang tetap tak dapat jawaban dari Yewon

"Yewonah..."

"Unnie minta maaf, unnie tidak bermaksud untuk tidak memberitahumu.. Tapi.." ujar Yerin menatap Yewon kini sedang menatapnya dan menaruh handphone nya.

"Tapi apa?" ujar Yewon sedikit ketus

"Aku tahu kau tak suka aku melamar di cafe itu tapi bagaimana lagi untuk Unnie bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan untuk kehidupan kita berdua dan uang kuliahmu. Juga cafe itu sangat dekat dengan rumah kita jadi aku tak usah keluar biaya untuk transportasi kesana. Kau bisa mengerti Unnie kan, Yewonah?"

"Aku mengerti tentang hal itu semua. Aku hanya tak suka kalau Unnie pulang malam, aku sudah pernah bilang itu. Kenapa tak mendengarkanku?" ujar Yewon kembali dengan nada sedikit kesal

"Yewonah.. Unnie pulang malam kan juga jaraknya dekat, kamu terlalu mengawatirkanku... Lagian setiap malam Mino Oppa kan selalu mengantar Unnie menggunakan motornya, ya sekalian lewat saja."

"Terserah unnie saja lah." ucap Yewon malas lalu mulai mengambil sandwich di depannya dan melahapnya.

"Yewonah~ hanya kau yang Unnie punya disini dan kau penyemangat Unnie ketika kerja, jadi tolong hargai keputusan Unnie.. Kali ini saja.. Okay?" ujar Yerin masih menatap adiknya dalam

"Hmm.." ujar Yewon singkat dan tak jelas karena mulutnya sangat penuh

"Makanlah perlahan.." ujar Yerin menatap Yewon lucu karena sikapnya masih seperti anak kecil.

Rainbow After The Rain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang