8. Keputusan

1.8K 115 17
                                    

Mondy.. raya yang berjalan sambil dipeluk Arthur.. memasuki rumah sakit Medika menuju ruang ICU.. terlihat wajah cemas mondy maupun raya. Mereka sungguh khawatir dengan keadaan mama Anis.
Begitu mereka sampai di depan ruang ICU. Mondy mengenyit saat melihat seorang wanita menunggu di depan ruang ICU.

"Tante rose"panggil mondy menghampiri wanita itu

"Mondy"Tante rose menatap mondy

"Kenapa Tante bisa ada disini"tanya mondy pada adik ayahnya itu

"Ahh..itu sebenarnya..mama kamu..ada dirumah Tante tadi"ucap rose takut-takut

"Jadi..mama pergi ke rumah Tante..lalu kenapa Tante gak telpon mondy

"Tadinya Tante memang berniat menelepon kamu..tapi karena mama kamu melarang jadi Tante gak menelepon kamu"

"Lalu gimana keadaan mama Tante"kali ini raya yang bertanya
Tante rose menatap raya

"raya..kamu raya kan..anaknya Yola"ucap Tante rose
Raya mengangguk

"mama kalian Tante belum tau bagaimana keadaannya.. sampai sekarang masih ditangani dokter"ucap Tante rose

Mondy menunduk kepalanya sedih.."sebenarnya apa yang terjadi Tante,. kenapa mama bisa kecelakaan"tanya mondy

Tante rose mengusap bahu mondy menenangkan "siang tadi Tante baru pulang dari Bandung saat mama kamu datang kerumah Tante..Tante terkejut melihat keadaan mama kamu.. karena ia terlihat pucat..
Karena khawatir Tante membawa mama kamu masuk..Tante minta dia istirahat karena memang dia demam.. begitu malam sekitar jam 9 mama kamu bersikeras ingin pulang..Tante awalnya tak mengijinkan ia pulang sendiri membawa mobil tapi mama kamu keras kepala. Ia tetap nekat pulang sendiri..dan setelah itu tak beberapa lama Tante mendapat telpon dari rumah sakit mama kamu kecelakaan"
Mondy terlihat sedih mendengar penjelasan Tante rose begitu juga raya..

Ccckkeell...

Tak beberapa lama pintu ruang ICU terbuka. Seorang dokter keluar. Mondy raya Arthur dan Tante rose segera mendekat kearah dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan mama saya dok"tanya mondy tak sabar
Sang dokter menatap mondy

"Anda keluarga pasien?"
Mondy mengangguk

"saya anaknya dok"
Dokter tersebut mengangguk

"pasien mengalami benturan yang cukup keras di kepalanya.. sehingga dengan sangat menyesal harus saya katakan pasien mengalami koma"ucap sang dokter
Mondy terlihat terpukul mendengar penjelasan dokter.. sementara raya menangis terisak di pelukan Arthur.

"Kira-kira kapan mama saya akan sadar dok?"tanya mondy

"Kami belum bisa memastikannya itu semua tergantung kondisi pasien"

"Baik dok terimakasih atas penjelasannya

Dokter pun mengangguk "kalau begitu saya permisi dulu..anda sudah dapat melihat pasien setelah dipindahkan ke ruang rawat"jelas dokter kemudian berlalu pergi

Setelah mama Anis dipindahkan ke ruang rawat VVIP Mondy raya dan Arthur pun berjalan masuk untuk melihat keadaan mama Anis.. sementara Tante rose sudah pamit pulang karena memang waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Begitu masuk raya langsung menangis melihat kondisi mama Anis ..dimana kepalanya diperban dan juga mama Anis harus menggunakan masker oksigen.

Raya langsung mendekati ranjang mama Anis.. ia duduk di sisi kanan ranjang dan memegang tangan mama Anis yang bebas dari jarum infus.

"Ma..bangun ma.. maafin raya ma.. hikkss..hikkss"raya berucap pilu
Mondy yang melihat kondisi mamanya hanya mampu menangis dalam diam.. sedangkan Arthur ia menatap sedih kearah raya yang menangis.. sungguh Arthur tak tega melihat keadaan raya yang seperti ini.. rasanya hatinya ikut teriris melihatnya.
Satu jam kemudian.. mondy berjalan mendekati raya.

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang