17. Bimbang

761 69 17
                                    

#Hospital Setelah Kecelakaan

Mondy terjaga dari tidurnya saat mendengar seseorang terisak pelan

"Hikkss..maaf sayang.,maaf..maafkan mama membahayakanmu"

Mondy menegakkan kepalanya yang semula terkulai tidur disamping ranjang rawat

Matanya seketika melihat raya yang telah sadar terisak penuh sesal sembari mengusap perutnya

"Ray.."panggil mondy

Membuat raya menoleh

"Kamu kenapa.,ada yang sakit"tanya Mondy khawatir

"Bayiku..bayiku baik-baik saja kan kak?"tanya raya penuh harap

Mondy menatap mata raya. Ada sorot takut kehilangan dibalik air mata yang menetes

"Kamu tenang ya.,semuanya baik-baik saja"jawab mondy
Lidahnya terlalu kelu untuk berucap hal lain "kamu tidur lagi ya"mondy mencoba membantu raya berbaring

Raya menepis tangan mondy "raya bisa sendiri kak"ucap raya

Mondy hanya mengangguk

...

Pagi menjelang. Raya terbangun saat mendengar suara air dari kamar mandi yang tertutup. Pandanganya terarah pada jam dinding

Pukul 08.00

Masih cukup pagi untuk terjaga sebenarnya. Tapi ia sudah tak sanggup lagi untuk berada di sini bersama mondy. Semalam saat Mindy terlelap, raya terisak tanpa suara. Mengingat apa yang terjadi padanya beberapa jam lalu sebelum Terbaring di sini. Sakit.

Ia merasa sakit dan dibodohi selama ini.
Maka dari itu raya berniat untuk pergi.

Dengan perlahan. Raya mencoba duduk. Lalu sedikit merangkak menuju tepi tempat tidur. Ia berusaha sepelan mungkin tak menimbulkan suara atau mondy yang tengah mandi akan mendengar dan mencegahnya pergi.

Saat akhirnya kaki raya berhasil menatap lantai dan berdiri tegak.

Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka

Ccjkkekk

Mondy keluar dengan wajah yang segar dan telah rapi. Dengan rambut masih sedikit basah. Ia tampak terkejut melihat raya yang tengah berdiri disamping ranjang.

"Ray..kamu sudah bangun..mau kemana..kenapa turun dari tempat tidur"tanya mondy berjalan mendekat

"Pulang"ucap raya ketus..tanpa menoleh..sibuk melepas jarum infus dari tangannya

"Pulang...kamu kan belum sehat Ray..kenapa minta pulang.."

"Raya gak peduli"jawab raya lagi masih sibuk melepas jarum infus ditanganya yang sedikit susah

"Kamu gak boleh lepas infusnya"ucap mondy menarik tangan kanan raya dan mengegamnya erat. Mencegah raya melepas infusnya

"Lepasin tangan raya kak..raya mau pulang"raya memberontak berusaha melepas tangan kanannya dari gegaman kuat mondy

"Gak..kamu belum boleh pulang..kamu belum sehat betul"

"Apa hak kakak melarang raya"ucap raya marah. Ia menatap mondy tajam

Mondy tak menjawab. Ia dengan cepat justru mengendong raya dan membaringkan raya kembali diranjangnya

"Istirahatnya"ucap mondy sesaat setelah mengendong raya kembali ke ranjang

"Raya benci kak mondy"ucap raya tajam. Raya terisak dan memilih kembali berbaring miring .membelakangi money

Mondy mendesah lelah. Ia sungguh tak tau apa kesalahan yang ia lakukan sehingga raya berkata seperti itu

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang