20.

895 79 8
                                    


"Ray"panggil Arthur terkejut saat tiba-tiba raya memeluknya

"Hei..kenapa ada apa?"tanya Arthur lembut mengusap punggung raya yang tengah menangis

Sembari menenangkan raya Arthur menatap sekeliling dan dapat dilihat padangan para karyawan Xian yang lewat disekitar mereka. Menatap keduanya ingin tau. Apa yang terjadi pada keduanya yang berpelukan dihalaman depan kantor Xian

"Ray..kita masuk kemobil dulu..banyak orang memperhatikan kita"ucap Arthur lirih berusaha melonggarkan pelukan raya

Raya menurut ia melepas pelukannya pada Arthur. Arthur tersenyum menghapus jejak air mata di wajah raya dengan ibu jarinya. Dirinya tersenyum "ayo masuk"ucapnya membuka pintu mobil disebelah kemudi untuk raya sebelum dirinya masuk juga kemobil dan mobil melaju meninggalkan Xian.

Arthur terpaksa membawa raya kerumah sakit karena ia tak mungkin mengantarkan raya pulang kerumah mondy ataupun ke apartemennya karena ia yakin pasti terjadi sesuatu antara raya dan mondy namun ia juga tak mungkin menemani raya di apartemennya karena ia masih harus bekerja dirumah sakit.

Tadi saat raya menelpon Arthur sebenarnya sedang bersama pasiennya yang tengah melakukan konsultasi tentang kondisinya dan terpaksa ia hentikan karena raya menelponya sambil menangis dan meminta dijemput. Ia terpaksa meninggalkan pasien dan meminta suster menemani pasiennya sebentar dan ia berjanji akan segera kembali

Begitu sampai di rumah sakit. Arthur segera mengantar raya ke ruangan alia. Tadi saat dijalan ia sudah mengirim pesan pada Alia bahwa ia tengah bersama raya yang sedang dalam kondisi tak baik. Dan Alia menyanggupi untuk menemani raya karena ia sedang tidak begitu sibuk.

"Al"panggil Arthur didepan ruangan Alia yang tertutup

"Masuk saja"balas Alia

Arthur pun membuka pintu,

"Raya"panggil Alia dengan senyum

"Dokter"balas raya berjalan keaarah alia. Memeluknya dan menangis. Alia hanya mengusap punggung raya menenangkan

Dia berjalan kearah raya lalu mengusap belakang kepalanya "Aku keruangan dulu ya..kamu disini saja bersama Alia"ucap Arthur

Lalu menatap Alia.. "Al aku titip raya"Alia mengangguk lalu Arthur berjalan keluar dari ruangan Alia.
.
.

Saat jam makan siang Arthur melangkah keruangan Alia,bermaksud mengaja raya makan malam dan sekaligus menanyakan apa yang terjadi sehingga dia menangis

"Al"Arthur mengetuk pintu meski pintu itu terbuka dan masuk

"Arthur"Alia berjalan menghampiri

"Mana raya al"?tanya Arthur saat tak melihat raya diruang Alia

"Dibawa Nina tadi..mungkin ke apartemennya"

Arthur mengangguk "yasudah..aku akan ke apartemen Nina"

"Kalau begitu aku ikut"ucap Alia

Arthur mengangguk dan mereka berdua keluar bersama.
.
.
"Kalian"ucap Nina saat melihat kedatangan Arthur dan alia

Nina bergeser dari pintu agar Arthur dan Alia dapat masuk kedalam

"Raya mana nin?"tanya Arthur

"Dikamar tamu baru saja tertidur"jawab Nina

Arthur segera berjalan kearah kamar tamu. Ia membuka pintu secara perlahan dan masuk. Lalu mendapati raya yang terlelap di atas ranjang

Arthur berjalan mendekat duduk pada tepi ranjang. tangannya terlulur mengusap wajah raya lembut.

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang