Raya sudah selesai mandi. Dan kini mereka berdua..raya dan Mondy berada di dalam kamar dengan posisi. Mondy duduk bersandar di kepala ranjang dan raya duduk di tepi ranjang. Berjauhan. Satu disisi kanan satu disisi kiri.
"Kak.. bagaimana kabar kak bella..apa dia tau kalau hari ini kita.."
Raya tak melanjutkan ucapannya
Mondy menghela nafas mengerti maksud raya "dia tau Ray..dia tau beberapa hari yang lalu..kakak yang memberi taunya bahwa kita dijodohkan dan menikah hari ini"
"Aiishh..kenapa kakak memberi taunya si.. pasti kak bella sekarang kecewa bahkan marah pada kita"ucap raya sedikit kesal pada Mondy
"Dia memang marah pada kakak..bahkan sampai sekarang.. ponselnya tidak aktif dan kakak juga tidak tau dia dimana"
"Jadi kak Bella pergi?"
Mondy mengangguk .
Raya menunduk ia merasa bersalah "kemarin Arthur sekarang kak bella.. maafkan raya kak semua ini salah raya"ucap raya menunduk menyembunyikan air matanya yang perlahan menetes
"Ray"
Entah bagaimana Mondy kini telah berada di samping raya dan membawa tubuh adiknya yang bergetar itu kedalam pelukannya
Wajah itu begitu damai dan cantik. Menghadirkan senyum tipis dibibir Mondy. Ia tarik selimut hingga sebatas dada sang adik. Memastikan kehangatannya. "Tidurlah Ray"
Ucap Mondy begitu lembut. Mengusap wajah raya dan berakhir dengan mengecup kening adiknya.
Kemudian ia sendiri berjalan menuju sofa panjang di sudut ruangan untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya
..
.
Pagi mulai menyapa..memaksa mata Mondy untuk terbuka. Ia rennggangkan tubuhnya pegalnya karena harus tidur di sofa. Pandangannya lalu teralih pada tempat tidur dimana raya terlelap semalam.
Raya tidak ada.. berarti adiknya itu telah bangun
Waktu menunjukkan pukul delapan. Masih pagi mengingat hari ini ia tengah dalam masa cutinya
Cuti pasca menikah
Terdengar lucu ketika kata itu terpikir dalam benaknya
Ayolah apa yang diharapkan dari pernikahannya
Jika itu sebuah bulan madu
Seperti yang dikatakan sang mama saat memaksanya dan raya untuk mengambil cuti.
Maka itu hanya sebuah fatamorgana.
Semu. Tidak nyata
Seperti pernikahan mereka
Mondy turun kebawah seusai mandi .Ia berjalan menuruni tangga menuju dapur dan mendapati sang mama dan raya baru selesai memasak
"Ah Mondy kamu sudah bangun sayang"sapa sang mama begitu menyadari keberadaan dirinya di dapur
Mondy tak menjawab ia lebih memilih berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil segelas air dingin untuk melegalkan tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering
"Ayo kita sarapan sayang" ucap mamanya lagi bersama raya yang masih sibuk memindahkan masakan kearah meja makan
Dan Mondy masih tak menjawab. Ia memilih berjalan menuju meja makan dan duduk di salah satu kursi tanpa suara
"Ini kopi kakak"raya datang meletakkan secangkir kopi yang masih mengepul dihadapannya
Dan Mondy hanya balas mengangguk
Sementara raya kini duduk di kursi yang berhadapan dengan Mondy
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Tinggal
FanfictionCast : Raya Kitty Imanuel C Hitto Stefan William Marsella daryanani Bagaimana bila raya dan mondy yang selama ini hidup sebagai kakak beradik. diharuskan menikah karena suatu hal..apa yang akan terjadi? End : 28...