18

759 80 20
                                    

"Kau harus bertanggung jawab"ucap Jimmy ketika ia dan mondy berbicara berdua diruang tengah

Mondy diam tak juga mengiyakan. Membuat Jimmy marah "kalau kau tak mau bertanggung jawab aku tak segan menembak kepalamu"ucap Jimmy penuh kesungguhan

"Tenang saja aku akan bertanggung jawab"jawab mondy akhirnya

"Aku pegang kata-katamu"ucap Jimmy

"Jim.."panggil keila

Jimmy menoleh "kau mau pulang"tanya keila

Jimmy mengangguk "aku ikut antar aku ke kantor agensi..ceo wu memintaku kesana"ucap keila

"Kau memberitahu Kris"kaget Jimmy

"Tentu saja tidak..aku tak ingin mati sendiri..aku tak tau mengapa dia memanggilku.,mungkin jadwal baru untuk Bella"

"Baiklah..tapi jika kau pergi Bella bagaimana?"ucap Jimmy

"Biar dia yang menemani Bella disini"tunjuk Bella pada mondy

"Yasudah aku pamit dulu pada Bella"Jimmy hendak berbalik menuju kamar Bella

"Tak perlu..Bella tidur"ucap keila

"Kalau begitu ayo pergi.."ucap Jimmy

"Oya..sebentar lagi ada perawat datang kemari..dia orang aku minta msnebus obat untuk Bella.,minta dia minum 2 kali sehari pagi dan sebelum  tidur..itu vitamin"pesan Jimmy pada mondy

"Aku pergi dulu"ucap keila "jaga Bella"

Setelah itu keila dan Jimmy pun pergi

Begitu Jimmy dan keila pergi. Mondy melangkah menuju kamar Bella.

Dengan perlahan ia membuka pintu kamar dan masuk. Lalu mendapati Bella yang tengah tertidur dengan wajah pucat dan mata bengkak karena menangis. Duduk di tepi ranjang. Tangan mondy terulur mengusap tangan Bella lembut "sayang..maafkan aku"
.
.
Hari menjelang malam saat Bella terjaga.

Menelisik kamar melalui ekor matanya, dan sadar bahwa ia sendiri. Mengubah posisi menjadi duduk. Matanya menatap jam yang tergantung didinding pukul 5 sore. Cukup lama ia tertidur.

Ia terdiam. Seakan sadar sesuatu. Likuid beningnya memaksa turun kembali. Menangisi nasibnya.

Ia terisak. Merasa ditinggalkan dan bodoh.

"Hei sayang"suara bernada cemas mengalun

Bella menatap. Mondy yang kini menghampirinya.

"Ada apa hmm"tanya mondy duduk ditepi ranjang menghapus air matanya

"Kenapa menangis.,aku sedang didapur..maaf"

Bella diam. Memandang tak percaya mondy, "kau tak pergi?"tanyanya

"Kenapa aku harus pergi?"balas mondy

"Kupikir kau.."Bella menggantungkan ucapannya. Sorot matanya takut dan tanpa sadar ia mengusap perutnya

"Aku akan bertanggung jawab"ucap mondy membuat Bella terdiam

"Aku akan bersamamu sayang..jangan takut"mondy menyakinkan

"Benarkah..tapi raya?"tanya bella..ada  nada cemas disana..bagaimanapun ia sadar dimana posisinya dan apa yang terjadi bukan salah mondy sepihak tapi karena rasa mereka.

"Aku akan selesaikan segera"jawab mondy meski ada keraguan

.
.
Mondy melangkah masuk kedalam rumah. Wajahnya tampak letih penuh  kebimbangan.

"Kakak udah pulang"senyum raya menyambutnya menerbitkan kembali rasa bersalah.

"Kakak pasti lelah kan"raya meraih tas kerja mondy. "Mau sarapan dulu atau mandi?" Tanya raya meletakkan tas mondy keruang kerjanya

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang