2. Selamatkanlah Adikku

2.6K 134 4
                                    

Deg..

Jantung mondy seakan berhenti seketika..

"Kamu ke rumah sakit Medika sekarang juga"ucap mama Anis sebelum menutup telpon

Begitu telpon tertutup. Mondy hanya diam. Membuat Bella menatap keheranan kekasihnya itu. Bella pun mendekat dan menggenggam tangan kanan mondy

"Mon ada apa?"tanya bella

Mondy tak menjawab. Ia hanya menatap Bella dengan mata memerah menahan tangis.

"Mon, sayang kamu kenapa?"Bella menepuk nepuk lembut pipi mondy. Ia terlihat begitu khawatir

"Aku harus pergi kerumah sakit sekarang"ucap mondy tiba-tiba. Secepat kilat turun dari ranjang dan meraih pakaiannya

"Rumah sakit, siapa yang sakit?"Bella juga turun dari ranjang. Setelah melilitkan selimut pada tubuhnya

"Raya bel, dia kecelakaan"ucap mondy

Mata Bella terbelalak
"Raya, kecelakaan bagaimana bisa"ucap Bella. Seketika ia merasa cemas

Mondy menggeleng" Aku belum tau pasti, sekarang yang jelas aku harus kerumah sakit"ucap mondy menyambar kunci mobilnya cepat dari atas meja nakas

"Aku ikut"ucap bella, membuat gerakan mondy terhenti

Mondy menatap wanita yang dicintainya itu. "Sayang kamu tau kan situasi kita"ucap Mindy

"Aku tau mon, tapi aku khawatir, aku juga ingin melihat kondisi raya"Bella menitihkan air mata

Mondy berjalan kearah Bella dan memeluknya "maafkan aku sayang"

Bella terisak"Sampai kapan kita harus seperti ini Mon"ucap bella

Mondy semakin mengeratkan pelukannya "Bersabarlah sebentar lagi sayang, aku janji akan segera mengakhirinya

Bella melepas pelukan mondy. Memalingkan wajahnya "Sampai kapan mon, jujur aku sudah mulai lelah"ucap Bella

"Sebentar lagi sayang, tunggulah sebentar lagi"balas mondy memeluk Bella dari belakang

"Apa kita  akhiri saja semuanya sampai disini"ucap Bella lirih namun masih bisa didengar Mondy hingga raut wajahnya berubah seketika seakan menahan amarah. Dengan cepat mondy memutar tubuh Bella hingga kini mereka berhadapan

"Jangan pernah kamu berbicara seperti itu lagi"ucap mondy mencengkram kedua lengan Bella

"Lalu aku harus bagaimana..katakan aku harus bagaimana? apa selamanya kita akan terus seperti ini, apa selamanya aku cuma hidup dalam bayangan!"Bella berteriak marah

"Tidak sayang, aku tidak akan membiarkan hal itu, aku janji akan segera menceraikan raya agar kita bisa terus bersama, aku janji"ucap Mondy memeluk Bella sementara Bella menangis di pelukannya

"Maafkan aku sayang"ucap Mondy

"Pergilah Mon"ucap Bella melepas pelukan mondy

"Kau yakin tidak apa aku pergi?"tanya Mondy

Bella mengangguk "semoga raya baik-baik saja"

Mondy mengangguk"baiklah Aku pergi dulu"mondy mencium bibir Bella sekilas dan juga keningnya.
Ia lalu menatap Bella

"Aku mencintaimu sayang, jangan pernah berfikir untuk pergi dari sisiku, apapun yang terjadi karena aku tidak bisa hidup tanpa dirimu"tambahnya

Sebelum berjalan keluar

.
.

Mondy berlari menyusuri lorong rumah sakit Medika dengan nafas yang memburu dan raut wajahnya yang tampak cemas

Raya

Raya

adiknya atau sekarang bisa disebut istrinya.. kecelakaan.. bagaimana bisa..batinya tak menyangka

.

Mondy berjalan perlahan saat ia tiba didepan rauang ICU. Disana ia dapat melihat mamanya yang tengah  duduk menunggu seorang diri dengan  kepala bersadar pada diding dibelakangnya dan wajah yang basah karena air mata. Monday lalu berjalan menghampiri sang mama. Duduk disebelahnya

"Ma"ucap mondy membuat mamanya menoleh

"Mon..raya Mon..raya"mama Anis terisak

Mondy memeluk sang mama sekilas"tenang ma.. semuanya pasti baik-baik saja"

"Mama takut terjadi sesuatu yang buruk pada raya Mon"ucap mama Anis

"Ma jangan berkata begitu, raya itu kuat dia pasti baik-baik ssja"mondy merangkul bahu sang mama

"Ya semoga saja, Ya Allah selamatkan raya, Ya Allah selamatkan putri hamba"doa nama Anis

Mondy hanya diam. Ia sungguh mengerti apa yang kini tengah dirasakan oleh mamanya karna ia pun juga merasakan hal yang sama

"Ya Allah selamatkan lah raya.. selamatkan adikku" doa mondy dalam hati

ToBeContinue

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang