3. Hamil

2.8K 133 6
                                    

Tak beberapa lama kemudian pintu ruang ICU terbuka. Mondy dan Mama Anis segera berdiri dari duduknya. Mereka berjalan menghampiri sang dokter yang baru saja keluar.

"Jadi bagaimana dok keadaan putri saya"tanya mama Anis pada dokter tersebut

Dokter itu terseyum "Putri ibu baik-baik saja, begitu juga dengan kandungannya"jelas dokter laki-laki berperawakan tinggi.

"Kandungan?" tanya mondy terkejut

"Iya, ibu raya sedang mengandung, usia kandungannya sudah memasuki delapan Minggu"

"Jadi anak saya sungguh sedang mengandung dok?"tanya mama Anis tak percaya
"Iya Bu, putri ibu sedang mengandung"ucap dokter itu

"Mon..mondy kamu akan jadi ayah nak..kamu akan jadi ayah!" mama Anis menatap kearah Monday dengan senyum Dan air mata bahagis

"Ya Allah aku  akan jadi oma"mama Anis terseyum bahagia
"Selamat ya Bu, selamat pak"dokter mengulurkan tangannya memberi selamat

"Terima kasih dok"mama Anis membalas uluran tangan dokter

"Selamat pak "dokter mengulurkan tangannya kearah mondy namun mondy hanya diam tak bergerak.

"Mondy..mondy.."panggil mama Anis menyadarkan mondy
"Ahh..iya ma..maaf dokter..saya hanya sedikit.."
"Tidak apa-apa pak, saya mengerti mungkin bapak masih sedikit terkejut karena bahagia sekali lagi selamat pak"

"Terima kasih dok"jawab mondy

"Dok maaf apa kami sudah boleh menjenguk putri saya?"tanya mama Anis

"Iya silahkan Bu, nanti setelah putri ibu dipindah kan keruang rawat dan juga nanti dokter Alia, dokter kandungan yang akan menjadi dokter putri ibu"

"Ahh begitu ya, terimakasih kalau begitu dok"

"Sama-sama bu kalau begitu saya permisi dulu"dokter pun berlalu pergi

......xzzzzzz......

"Mon, ayo masuk"ajak mama Anis sesaat setelah raya dipindah kan keruang rawat

"Mama saja dulu aku ingin kekamar mandi sebentar"Ucap mondy berbalik dan meninggalkan mama Anis didepan pintu ruang rawat raya

"Kenapa dia tak memakai kamar mandi didalam ruang rawat raya"ucap mama Anis menatap Monday yang berlalu dengan padangan heran

"Ahh sudahlah"mama Anis mengeleng kan kepala nya berusaha acuh terhadap tingkat aneh mondy dan memilih masuk kedalam ruang rawat raya
.
.
.

"Hahhh..hahhh"desah mondy membasuh wajahnya dengan air

"hamil, bagaimana bisa" tanya mondy pada bayangan dirinya yang ada di cermin

"Kenapa harus raya ya Allah.. kenapa harus raya"tambahnya

Drrrttt..

Suara dering ponsel mondy..mondy segera mengambil ponsel nya didalam saku celana panjang

"Bella"gumam mondy

"Iya halo bel"ucap mondy

"Mon bagaimana keadaan raya?"tanya Bella

"Alhamdulillah raya baik-baik saja sayang"

"Alhamdulilah kalau begitu andai aku bisa kesana, aku rindu sekali padanya"ucap Bella  terdengar sedih

"Sayang aku minta maaf tak mengijinkanmu bertemu raya"

"Iya aku tau mon aku mengerti raya sekarang adalah istri kamu dan aku hanya kekasih kamu"suara Bella terdengar sendu

"Sayang, jangan bicara seperti itu posisimu lebih lebih dari sekedar kekasih"ucap mondy

"Iya aku tau aku percaya padamu"

"Terima kasih sayang aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu mon"ucap Bella lalu panggilan pun terputus

"Maafkan aku sayang karena telah melanggar janjiku"ucap mondy menitihkan air mata

ToBeContinue

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang