10. Wedding

1.7K 85 16
                                    

Mondy hanya mampu memandang kepergian Bella dengan tatapan nanar.
Hancur.. semua hancur
Tak ada lagi yang dapat ia lakukan.
Ia tau sangat tau.. bahwa Bella  begitu kecewa begitu terluka..ia dapat melihatnya dari pancaran mata kekasihnya itu.

Semua selesai

Mondy hanya mampu jatuh terduduk. Ia terisak..ia menangis untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Karena wanita yang begitu ia cintai

Beberapa menit kemudian Mondy memilih bangkit berdiri. Ia melangkah gontai menuju pintu keluar apartemen Bella..

Ia akan pergi. Ya sebaiknya ia pergi tak ada gunanya. Ia disini

Ia akan berbicara lagi pada Bella setelah kekasihnya itu tenang. Ia akan menjelaskan semuanya. Ia sungguh tak ingin kehilangan Bella

........

"Ya Allah kamu kemana si sayang kenapa   telpon aku gak diangkat-angkat"raya bergerak kesana-kemari didalam kamarnya. Raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang sungguh ketara.

Sebelah tangannya menggenggam ponsel yang ia tempelkan di telinga.
Terlihat berusaha menghubungi seseorang.

"Aisshh..kenapa suara operator terus si"raya menggerutu kesal karena lagi-lagi hanya suara operator yang menjawab saat ia berusaha menghubungi sang kekasih.

Kemana sebenarnya Arthur

Sungguh hatinya begitu resah.

Raya kembali menatap ponselnya

Sudah 30 panggilan
20 chat
15 pesan

Ia kirimkan ke nomor Arthur tapi tak ada satu pun yang dibalas oleh Arthur

"Ya Allah lindungilah Arthur"doanya saaalt Pikir-pikir buruk mulai berkecamuk dalam benaknya. Mengingat sudah sejak sore Arthur sulit dihubungi

.....

Oma July terbangun karena tengah malam karena merasa haus.  Oma kemudian keluar dari kamar menuju dapur  untuk minum. setelah minum dan akan kembali ke kamar..Oma July mengenyitkan keningnya saat mendengar suara raya dari dalam kamar
Apa raya belum tidur?
Pikir Oma July
Ini kan sudah pukul 12 malam. Tak biasanya raya tidur larut.

Karena penasaran Oma July memilih  membuka pintu kamar raya yang ternyata tidak dikunci.

Ckklekk..

"Raya"panggil Oma July begitu membuka pintu

"Oma"ucap raya yang duduk di tepi ranjang.menoleh

"kamu belum tidur sayang"Oma July berjalan mendekati raya dan duduk di sampingnya

"Belum Oma"

"Ada apa sayang?"tanya Oma seperti memahami keresahan di hati raya

"Tidak ada apa-apa Oma"balas raya tersenyum

"Kamu tidak bisa membohongi Oma Ray..Oma tau ada sesuatu yang mengganggumu"

Raya diam. Ia menatap Oma July yang tengah tersenyum menenangkan yang begitu mirip dengan senyum mamanya

Raya menghela nafas sesaat sebelum berucap "Arthur Oma.. Arthur sejak sore tadi sulit dihubungi..terlpon raya, chat, maupun SMS raya gak ada satu pun yang dibalas.. raya khawatir"

"Mungkin Arthur sedang sibuk sayang.."

"Tapi Oma ini beda.. biasanya sesibuk apapun Arthur dia selalu menghubungi raya..raya takut Oma raya takut kalau.."air mata raya sudah mengalir. Ia menangis

Oma July segera memeluk raya melihat raya menangis "huss.. sayang..semua akan baik-baik saja .. tenanglah"ucap Oma July menenangkan raya

#2 hari kemudian

Selamat TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang