ENAM

15K 882 6
                                    

"Dokternya perempuan!!" pekik Leonardo di handphonenya.

Begitu sampai di parkiran klinik, ia bergegas masuk ke mobil, mencopot masker dengan kasar, seraya menghubungi Gerard via telpon.

"Masa?" dari suaranya Gerard seperti tidak tahu

"Perempuan Ger! Perempuan! Bisa kamu bayangkan betapa malunya aku diperiksa masalah penis oleh dokter perempuan!!"

"Berdiri dong, diperiksa sama dokter perempuan?" goda Gerard terkekeh

Leo mengomel," Boro boro berdiri....ya Tuhan...aku bakal ganti dokter jika harus konsultasi lagi..."

"Nggak cantik ya?" tebak Gerard

Leo menghela napas. "Sudah ah... Aku mau cari tempat makan dulu. Laper"

Mematikan hp nya, Leo menghempaskan punggungnya ke kursi mobil seraya bergumam ,"Justru dokternya terlalu cantik Ger... Bikin minder..." Dan kali ini Leo sadar, untuk pertama kalinya ia merasakan perasaan rendah diri di hadapan orang lain.
Perasaan yang baru. Selama ini ia tidak pernah minder.

Leonardo tidak pernah merasa kekurangan apapun.

Wajah tampan? Yup... 

Pintar? Yes! 

Kaya? Jelas...

Pekerjaan?? He is owner perusahaan yang bergerak di bidang IT.

Apalagi?? 

Mendadak senyum di wajah Leonardo sirna. Setelah memuji muji diri sendiri dalam hati, ia teringat sebuah ingatan sedih dan pedih masa lalunya. 

Sial! Kenapa teringat lagi?!

Memukul setir, Leo mendesah. Ia butuh alkohol...

Bergegas menjalankan mobilnya. Ia tidak lagi merasa lapar, karena dorongan kuat otaknya yang butuh penenang berupa alkohol. Alkohol...alkohol...

💖💖💖💖

Sore gerimis dengan awan mendung berjejeran di langit. Seorang anak laki laki berseragam putih abu abu berlari kecil menyusuri jalan komplek sebuah pemukiman elit.

Harusnya ia dijemput sopir, tapi berhubung ia pulang lebih awal tidak terlalu buruk jika memilih angkutan umum. Ia bisa merasakan padatnya busway. Cuci mata lihat siswi siswi cantik di dalam bus umum itu. Terasa menyenangkan karena apa yang menjadi pusat kebahagiaannya sebenarnya adalah sebuah pengumuman yang disampaikan wali kelas padanya tadi siang.

Ia terpilih menjadi wakil sekolah untuk mengikuti olimpiade sains.

Leonardo tak berhenti tersenyum sejak pemberitahuan itu. Terbayang olehnya betapa bangga orangtuanya! Tidak sabar rasanya membagi kebahagiaan ini!

Leo mengetuk pintu depan. Tak ada jawaban...

Lalu iapun masuk lewat pintu di samping garasi yang tidak terkunci.

Rumah sepi... Padahal mobil mami ada di garasi terparkir rapi dengan satu mobil lain yang tidak Leo kenal. Mungkin mobil baru? Mengingat hobi orangtuanya yang suka gonta ganti mobil.

Berkeliling tidak menemukan siapa pun, Leo masuk ke kamar. Berganti pakaian dan turun ke bawah menuju dapur. 

Saat itulah petaka bagai datang dalam kehidupan sempurna Leo. Dari dalam kamar pembantu di sudut dapur terdengar suara berisik. Leo mengintip. Seharusnya ia tidak melakukannya, karena hal selanjutnya yang ia lihat membawa akibat buruk untuk hidupnya kelak.

Mami dan lelaki yang ia tidak kenal sedang berhubungan di kamar pembantu!

Leo menegang. Otaknya berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

Ketika ia sadar, ternyata tubuhnya sudah bergerak sendiri memukuli pasangan lelaki dan perempuan itu!

Ia tidak peduli wanita itu adalah perempuan yang ia panggil mami! Dan persetan dengan lelaki asing itu!

Maminya berselingkuh di depan matanya!

Leo tahu maminya berteriak teriak mengatakan sesuatu. Tetapi tidak ada satupun kalimat itu yang menyangkut di kepalanya. Yang ia lakukan hanya menghajar keduanya sekuat tenaga.

"Leo stop!!!" sebuah tendangan bersarang di perut Leo. Laki laki asing itulah yang melakukannya. 

Mami menangis tersedu sedu di pelukan lelaki asing sementara Leo tersungkur di lantai.

Memandang anaknya dari pelukan lelaki lain, mami terbata bata mengatakan tidak pernah mencintai papi. Mereka dijodohkan demi merger perusahaan. Dan lelaki inilah cinta sejati mami.

Mereka ternyata selama 16 tahun ini tidak pernah putus berhubungan....

Jiwa Leo yang murni tidak lagi bersamanya sejak kejadian itu.

Bagaimana pedihnya ia menghadapi pertengkaran pertengkaran orangtuanya yang tidak sembunyi sembunyi lagi.

Bagaimana ia di tes DNA oleh papi untuk meyakinkan anak siapa dia. Yang hasilnya ia anak papi, sementara adiknya tidak...

Hadir dalam sidang cerai orangtuanya...

Ribut keluarga besar ketika pembagian harta gono gini...

Dan ketika sang mami memilih mengajak ikut adiknya pergi sementara ia ditinggal di rumah besar itu sendiri, Leo terpuruk.

Walau saat itu ia sudah memiliki embel embel 'mahasiswa baru' tapi ia tetap seorang anak yang masih gamang jika dihujani kesedihan bertubi tubi.

Leo kehilangan arah. Dan mulai tersesat... Masuk ke dunia yang ia pikir bisa menghiburnya dari semua kepedihan dan luka ini. 

THE LOVE I NEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang