DUA PULUH ENAM

11.4K 803 30
                                    

Leo bergegas menutup buku yang sedang ia baca begitu Gerard datang. Sahabatnya itu berkunjung setelah teror telepon tiada henti dari Leo. Leo memaksa Gerard meluangkan waktu untuknya. Pembicaraan penting... begitulah Leo beralasan. Membuat Gerard menunda beberapa pekerjaan yang harusnya ia lakukan sekarang.

"Jadi to the point saja..." ucap Gerard tanpa basa basi duduk di sofa ruangan Leo

Leo ikut duduk di sana. Memberikan Gerard buku yang beberapa saat lalu ia baca.

"Kamu tentu punya referensi yang lebih bagus untukku soal ini..." ujar Leo serius.

Gerard membawa matanya untuk mengeja apa yang tertulis di cover buku.
"Complete Kama Sutra's positioning'

"Referensi apa ini tepatnya?" Gerard mengangkat alis,"Aku rasa kalau soal pengalaman, kamu lebih experience melakukannya dengan banyak wanita."

Leo menghela napas,"Ini berbeda bro... berbeda..."

"Berbeda apanya?"

"Ini Ruri!"

"Lalu?"

"Dia spesialis urologi! Sudah melihat ratusan bentuk 'itu'. Dia expert... aku sudah browsing ke sana ke mari untuk hasil google yang menyatakan panjang 'punyaku' ini hanya standar Ger!"

"Kamu mengukurnya pakai rol?" Gerard tertawa geli

"Jangan meledekku!"

"Ok. Jadi...?"

"Jadi aku memikirkan solusinya...." Leo tampak serius," Kalau punyaku standar, aku harus ok di bidang skill dan trik positioning..."

Gerard mengedutkan bibirnya menahan tawa melihat betapa seriusnya sang calon pengantin pria yang dalam 5 hari lagi ini akan melepas lajang.

"Just do it.. let it flow..."Gerard menyarankan," Aneh tahu, kamu kok mikirnya kayak perjaka nol experience. Padahal sudah menggarap banyak sebelumnya..."

Leo mendadak terdiam
Lalu dengan gumaman pelan berkata,"Dulu aku tidak peduli dengan apa yang dirasakan pihak yang satunya. Just doing what i want. Tapi sekarang aku ingin melakukannya dengan cinta. Ini bukan tentang aku saja, tapi juga pasanganku..."

Leo kembali menunjuk buku yang ada di hadapan mereka,"Jadi...gaya apa yang recommended untuk pengantin baru?"

Gerard menghela napas,"Kamu mikirnya terlalu ribet..."

"Ayolah Ger...hal ini banyak menyita pikiranku!"

"Daripada kamu memusingkan hal ini, lebih baik kamu pergi ke Rumah Sakit melakukan check up..." cetus Gerard

"Check up? Buat apa? Aku sehat..."

"Ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Pastikan anu mu tidak penyakitan. Penyakit menular kelamin selalu rentan diderita para lelaki free sex. Kamu tidak mau Ruri tertular kan?"

Leo melongo.
Demi apa? Gerard menuduhnya menderita penyakit kelamin menular? Satu satunya masalahnya dulu adalah priapisme dimana terjadi akibat over dosis viagra dan alkohol!

Sejak ia memutuskan berhenti, bertobat, dan menjalani hidup yang sehat, ia merasa bugar, fit, dan tokcer dalam hal yang menyangkut urusan pria dewasa.

"Aku sehat!" tegas Leo sedikit kesal

"Cek saja. Apa salahnya" Gerard menikmati membully Leo

Leo menggerutu,"No way..."

"Demi Ruri?" Gerard terus memojokkan

Leo menatap tajam sahabatnya itu sebelum akhirnya berkata," Masa iya sih...gue bisa kena penyakit kelamin. Kondomnya dipake terus kok..."

Yang membuat Gerard mengulum senyum melihat kegundahan sang calon pengantin.

Bertambah satu lagi beban pikiran Leo...

Jangan lupa berikan komentarnya ya...komentar dan vote reader menjadi penyemangat saya untuk melanjutkan cerita...

Selamat Lebaran semua... walau telat maaf lahir batin ya...

THE LOVE I NEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang