DUA BELAS

13.2K 877 19
                                    

Leo berusaha mencari hobi baru untuk melupakan godaan kembali minum dan ONS dengan perempuan perempuan yang entah bagaimana mendapatkan nomor barunya.

Ia melakukan penghijauan di atap gedung perusahaan. Membeli media tanam dan bibit bibit tumbuhan dan mulai menanami berbagai jenis bunga, sayuran, di atap yang semula hanya lantai coran becek.

Ia memberi pagar tinggi di sekelilingnya demi keamanan. Dan mendapat ide jika ia seharusnya bisa membuat sendiri penyiraman tanaman otomatis berbasis IT agar tidak capek capek mondar mandir memberi tanaman air. Jika ia berhasil, tentu bisa dijual ke industri pertanian!

Leo bersemangat meneruskan ide ini pada tim kreatifnya.

Sementara Gerard hampir tiap hari, tiga kali sehari bak minum obat mengirimi tausiah-tausiah agama lewat pesan WA. Sahabatnya itu beralasan bahwa selain obat fisik, Leo juga butuh obat jiwa.

Membuat Leo tambah ilmu agama, tetapi sekaligus membuat ia sebal karena salinan hadist dan ayat Alqur an yang dikirim Gerard tak bisa ia baca.
Leo buta huruf arab!
Lupa tepatnya...saking sudah lamanya ia tidak bersinggungan dengan agama. Masa masa sekolah lah terakhir Leo mendalami agama lewat mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

“Belajar lagi saja”, cetus Amina ketika di hari Minggu pagi owner saga bento itu dengan suaminya, yang tidak lain adalah Gerard berbaik hati mengantar langsung sarapan ke tempat Leo.

Leonardo barusan tidak sengaja melontarkan kalimat jujur bahwa ia tidak bisa lagi membaca huruf hijaiyah.

“Bukannya kamu bilang dia yang terpintar di kelas dulu, yang?”tanya Amina ke Gerard

“Sebelum otaknya diracuni sama yang kotor kotor sih iya... Tau deh sekarang...”

“Masih pintar!”potong Leo, ”Owner perusahaan IT sudah jelas jeniuss...”

“Belajar lagi gih... biar berjodoh sama dr Ruri...” ucap Gerard

Amina terpekik,”Kamu naksir dr Ruri??? Oh no... gak bakal ketemu jodoh kalian...”

Leo jadi panas dengan lontaran demi lontaran kata suami istri ini, "Kenapa gak berjodoh? Belum maksimal saja usaha ngedeketin dr Ruri. Kalau jurus jurus maknyus Leonardo keluar, cuuuuusss... bakal nempel kayak perangko kita... Belum tahu saja kalian...”

Amina tersenyum miring... ”Karena sesungguhnya jodoh orang baik itu juga orang baik... Allah sudah menetapkan begitu...”

Leo terdiam. Tahu betul apa yang Amina maksud.

Ia tidak cukup baik..

“Jadi... Berani nggak nih... Ngedeketin dr Ruri dengan dirimu yang sekarang?” tantang Gerard

💖💖💖💖

Gerard dan Amina bergandeng tangan menuju parkiran. Mereka baru saja permisi pulang setelah 3 jam mengganggu Leo, mengusili Leo, dan menyudutkan Leo.

Demi membuat Leo berubah...

“Berhasil gak ya?” Amina bertanya mendongak pada Gerard

“Dia itu penyuka tantangan...”

“Gayanya slengekan gitu? Masa??”

Gerard membukakan istrinya pintu mobil, "Dia tidak menerima sepeser pun uang dari keluarganya untuk membangun usahanya ini”

Ikut masuk ke mobil, Gerard menjangkau sealt belt dan menolong Amina memakai benda itu. Mencuri ciuman singkat, Gerard tersenyum,” Leo pekerja keras. Jangan sekali kali mengunder estimate dia”.

Sementara itu Leo menarik napas panjang memandang mobil Gerard keluar dari komplek kantor. Ia berjalan masuk. Memasuki lift dengan kartu khusus yang harus digesekkan, kembali ke lantai tempat ia tinggal.

Melangkah gontai, Leo berjalan menuju kulkas. Menarik piring penuh potongan buah, Leo membawanya ke meja dimana ia meletakkan laptopnya hidup disana. Ia akan ngemil buah sambil melanjutkan beberapa pekerjaan yang belum tuntas.

Alas mouse bergeser membuat secuil kertas mengkilap yang tersembunyi di bawahnya mengintip keluar.
Perhatian Leo teralihkan.

Menarik kertas name card itu, Leo memandang dengan perhatian penuh tulisan tulisan yang tersemat di sana.

dr. Darma Ruri Elhalim
Kartu nama yang dulu ia dapat dari Amina!

Deretan angka angka, nomor hp sekaligus no telp tempat praktek klinik urologi terpampang jelas.

Dr Ruri boleh saja menolak untuk memberi Leo kartu namanya secara langsung. Tetapi Leo telah menang selangkah. Ia hanya berbasa basi saja meminta name card itu. He already knows her number!

Iseng... Leonardo mensave nomor hp yang tertera.

Sekejap mata kontak baru tersimpan memunculkan logo WA di deretan bawah nomor itu. Langsung mencek profile picture, ternyata memang wajah cantik dr Rurilah yang muncul. Foto dari samping yang memperlihatkan sang dokter menulis.
Leonardo menscreenshot dan meng crop foto itu serapi mungkin.

Masih dengan memandang foto dr Ruri, leo berkata “Saya sudah putuskan untuk mendapatkanmu dokter... Just wait n see”

THE LOVE I NEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang