Past Time

507 19 7
                                    

-Flashback-

"PETER! Tak bisakah kau matikan alarm mu itu?!! Itu sangat mengganggu!"

Dengan malasku matikan alarm itu dan tiba-tiba...

"Felix! Are you crazy?!!"

Felix menyiramku dengan segelas air dingin.

"No, i'm NOT! Change your cloth and brush your teeth! You made our schedule's mess! Look what time is it!"

Kulihat jam berapa sekarang.

"TIDAK! Kenapa kamu baru bangunin I jam segini?!!"

"Emang you ga denger alarm bunyi daritadi?!"

"Sorry felix, i'm not."

"Just hurry up!"

Aku cepat-cepat mencuci muka ku, menggosok gigi dan mengganti baju dengan pakaian olahraga. Ya, ritual kami sekeluarga memang aneh. Setiap pagi, kami -maksudku dad, my big bro Sid, and my last bro Felix.- lari mengelilingi kompleks. Ku gunakan jacket parasutku. Dan segera turun kebawah.

"Benarkah kita harus tetap berlari diawal musim dingin?" Kataku

"Apakah tahun kemarin kita tidak berlari, Peter?"

"Maafkan aku Dad, ayo! Kita sudah terlambat."

Kami berempat jogging sekeliling kompleks. Kulihat Liz, seorang nenek tua namun masih terlihat sehat dan bergairah sedang membuang sampah.

"Morning, Liz" Kata kami semua serempak.

"Morning all! Keep running!"

Suasana kompleks masih sepi, dan masih gelap. Kami berlari dalam kesunyian. Hanya ada suara nafas dari Sid.

"Dari kecil kita selalu lari pagi, dan nafas kau masih belum teratur Sid?"

"Ah, tidak. Ini hanya suara alam."

Setiap aku menanyakan hal seperti itu, Sid selalu menjawab dengan jawaban yang sama. Setelah kurang lebih 1 jam kami berlari, akhirnya sampai juga dirumah.

"Sid, Peter, Felix. Kalian ingin sarapan apa?"

"Sid, sandwich."

"Peter, pancook."

"Felix, pancook."

"Kalian sudah tau apa yang harus kalian lakukan?"

"Yeah" kami semua menjawab

Dan inilah keluarga kami. Pasti kalian bingung kenapa Dad yang memasak semua sarapan kami. Apa Mom ibu yang malas? Atau sedang sakit? Ya, aku tau apa yang ada dipikiran kalian. Mom sudah meninggal. Saat melahirkan Felix, Mom pendarahan yang sangat hebatnya. Sehingga tekanan darah Mom turun dan, terjadilah. Aku tak pernah melihat Mom -dalam pikiranku- Aku dan Felix hanya berbeda 1 tahun dan ya kau tahu, apa ku ingat masa-masa saat kau berumur satu tahun? Ya aku juga tidak ingat.

Kembali ke kehidupan. Hanya Dad-lah satu-satunya pahlawan kami semua. Dia sangat supel. Ya bagaimana tidak? Dia membuat segalanya unik dan diterima oleh kami semua. Contoh: apakah kau mau bangun pagi-pagi buta untuk lari pagi? Aku pikir kau tidak. Tapi dengan ajakan Dad. Kami sekeluarga berlari bersama. Kecuali ada yang sakit.

Dan yang harus kami lakukan saat Dad memasak adalah membersihkan tempat tidur masing-masing, menyiapkan buku pelajaran, dan mandi. Hal itu kami lakukan bergantian. Maksudku saat aku mandi, Felix membersihkan tempat tidur, Sid menyiapkan buku pelajaran. Dan begitu seterusnya sampai Dad memanggil untuk sarapan atau jika kau kasian pada Dad, kau bisa membantu. Aku sudah melakukan semua aktivitas pagi dan pergi ke dapur.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang