"AAAAHHHH" teriakku kaget
"HAHAHAHAHA"
Ya itu dia. Matthew. Aku bangun dengan melihat muka anehnya persis didepan mukaku.
"Kamu ngapain kesini?!!" Kataku
"Lupa perjanjian kita? Gua kesini tiap pagi makan pancake dan anterin lo ke sekolah."
"Tapi kan udah aku buatin pancake!"
"Yaa perjanjian tetap perjanjian. Dan hidup lo bakal ga tenang karena udah banyak bikin perjanjian sama gua. Kalo lo pulang diem-diem gini gua bakal dateng terus tiap pagi dan gangguin lo." Kata matt.
"Hhhh! Jadi sekarang mau ngapain? Kamu kan udah makan pancake tadi!" Gerutuku
"Ya bikinin lagilah. Gua masih laper." Katanya
Dengan sangat terpaksa aku bangun dan masak pancake itu.
"Tuh udah jadi. Kali ini cobain pake saus peach lychee yang itu tuh." Tunjukku pada salah satu saus.
"Peach lychee? Baru denger." Katanya
"Udah cobain aja. Asli amerika itu." Kataku
"Sok banget." Kata Matt
Matt memakannya pada suapan pertama, raut mukanya seperti menunjukkan kalau makanan itu tidak terlalu enak.
"Gaenak ya Matt?" Kataku. Namun dia masih diam. Kutanya lagi. "Matt? Enak ga?" Masih gaada comment. Aku berdiri dan segera mengambil piringnya untuk membuangnya. Tapi dengan cepat ia cegah.
"Mau diapain?!" Kata Matt
"Buanglah. Ga enak kan?" Kataku
"Diem ah!" Katanya sambil merebut kembali makanan itu. Dan memakannya kembali.
Aku bingung. Sangat. Terserahlah. Aku mengambil handukku dan segera mandi dan meninggalkannya.
Selesai mandi. Aku hanya ingin memastikan bagaimana rasa makanan itu.
"Enak ga pancakenya Matt? Kok diem sih daritadi?" Kataku.
"Gua cuma lagi mikir pengen buka restoran pancake, tapi yang jadi koki elu."
Aku hanya mengernyit tidak mengerti. "Maksudnya apa sih?"
"Aduh itu otak! Ayo sekolah cepet!" Katanya
"Iyaiyaaa"
Akhirnya aku dan Matt kebawah untuk segera pergi kesekolah.
*********
Rencananya aku ingin melewati kelas bahasa indonesia ini tapi malah datang paling pagi gara-gara Matt. Haduh.
"Hey William!" Ah itu. Robert.
"Dont said that, Rob!" Kataku
"Iya maafmaaf." Kata Robert
"Btw, kalian berdua kesini dalam rangka project apa?" Tanyaku untuk memukai percakapan.
"Hmmm.... Tema kita sih "A life in Senior High in Indonesia."" Kata James.
"Terus? Kalian udah dapet apa?"
"Warga Indonesia yang ramah-ramah, tingkat kejahatan atau bullying di sekolah, percintaan, dll. Banyaklah pokoknya." Kata James.
Aku tertarik oleh salah satu materinya.
"Terus gimana bullying disini?" Kataku
"Kita udah teliti sih. Kalo disini itu ada salahsatu kelompok bully. Yang anehnya aktifnya itu mulai dari jam 3sore, pas guru-guru semua udah selesai. Basecampnya ada dilantai 4 pojok. Ketuanya itu namanya Erick. Yang ikut dikelompok itu sekitar 20 orang. Jangan sampai cari masalah dengan mereka. Karena kalo udah sekali terlibat lebih-lebih ngelawan. Bisa-bisa hidup disini sampai lulus jadi ga tenang." Jelas Robert.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionAwalnya hidupnya sangat tenang, seperti es didalam musim salju. Tidak ada yang menggangu. Sampai seorang asing datang didekatku dan berhenti sejenak. Tapi ia mulai merakit sebuah tenda, mencari kayu bakar, dan membuat tungku. Aku mulai terganggu k...