Disaster & Happiness

852 12 1
                                    

"Kau benar-benar mirip sekali dengan Jonathan." Katanya

Ya, aku baru beberapa hari di Indonesia dan tiada hari tanpa masalah. Kdua kalinya aku di bully dan sekarang aku di culik. Yaa!! Aku di CULIK. Tapi bukan seperti penculikan biasanya. Aku ada disebuah kamar dan hanya seorang berbadan besar ada disampingku. Dan daritadi pencuri itu hanya berkata "kau mirip sekali dengan Jonathan." Padahal aku tidak tahu Jonathan itu siapa.

"Aku tidak kenal Jonathan!" Kataku

Ya itu benar. Aku tidak kenal siapa itu Jonathan. Dan penjahat itu hanya tertawa. Aneh sekali.

"Itu hanya trick-mu agar kau dibebaskan kan?" Katanya yang membuatku menjadi bingung.

"Kau benar-benar mirip Jonathan. Matamu, hidungmu, dan saat kau besar nanti ku yakin kau akan menjadi sepertinya." Katanya
"Dan sudahku bilang beratus-ratus kali aku tidak kenal Jonathan!" Kataku
"Sudah berapa tahun kau di Jerman sampai kau lupa dengan Jonathan? Aku sudah menunggu momen ini setiap tahun saat kau datang kesini. Tapi rencana ku selalu gagal. Dan kali ini kau tertangkap."
"Dan sepertinya kau salah orang. Dengan bukti aku tidak kenal Jonathan! Siapa itu Jonathan?!" Kataku mulai kesal.
"Kau lupa dengan ayahmu sendiri? Bodoh!" Katanya

Dan aku bingung. Sangat bingung. Ayahku? Jonathan? Sejak kapan? Setahuku nama Dadku Timothy.

"Dad-ku bernama Timothy. Dan aku tidak pernah ke Jerman." Kataku kesal

"Diam! Aku tau kau berbohong. Tidak mungkin aku salah." Katanya
"Sebagai gantinya, kau yang akan menggantikan kesalahan ayahmu itu." Katanya

Ia menghampiriku. "Ikat dia! Aku sudah tidak sabar." Katanya

Ada apa ini? Aku mulai takut. Kaki dan tanganku diikat. Aku sudah berontak tapi kau tau tenaga si badan besar itu tidak ada tandingannya.

"Keluar!" Katanya pada si badan besar, dan ia keluar.

"Mau apa kau?" Kataku kepadanya yang mulai membuka bajunya.
"Membalas yang sudah Jonathan perbuat kepadaku." Katanya
"Tolong jangan! Kau sudah salah orang!" Kataku berontak
"Terlambat. Dan aku tidak bodoh." Katanya

Dia semakin dekat denganku. Semakin dekat dan ia menarikku dan mendorongku kekasur. Ah! Tidak! Jangan!

"Jangan, Om! Kau salah orang!" Kataku

Tapi dengan kasarnya ia menindihku dan menyapu bibirku. YACK! Aku berontak. Ku alihkan kepala ku kiri dan kanan. Ini sangat menjijikkan.

"Bisakah kau diam anak nakal? Atau aku akan berbuat kasar denganmu." Katanya

Dan ia semakin menggila. Dia membuka kemeja yang ku pakai dengan kasar. Dan ia langsung menjilati leherku secara nafsu sampai ke putingku. Ia menghisap putingku dengan sangat nafsunya. Refleks aku berteriak.

"Aku suka teriakkan seperti itu, mirip seperti Jonathan." Katanya

Dan aku bertanya-tanya siapa Jonathan ini yang mampu melayaninya dengan nafsu birahi dengan sangat hebatnya ini?
Dan ia beralih membuka celanaku. Aku menggeliat. Yang kali ini takkan ku biarkan.

"Om! Jangan Om! Kau benar-benar sudah salah orang!" Kataku sambil menggeliat agar ia tak bisa membuka celanaku. Tapi dengan sangat nafsunya ia dengan cepat membuka celanaku. Ah! Benar-benar ini sudah celaka. Aku sudah kehabisan akal bagaimana kabur dari kenajisan ini. Hebatnya, laki-laki itu mengikat tali ini sangat kencang.

Dan dengan sangat menjijikkannya ia menghisap penisku. Ya! Dia benar-benar gila!

"Dan 'ini' juga sangat mirip dengan Jonathan." Katanya sambil ... (You know what i mean.) dan dengan cepat ia membalikkan badanku.
Dan ini kekhawatiran ku sejak pertama kali. Ya, aku takut. Sangat takut.
Kulihat dari belakang ia membuka celananya dan kulihat penisnya yang sudah tegang sempurna. Kulihat ia menggunakan kondom dan mengambil suatu gel dan diberikannya pada penisnya dan... lobangku.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang