-flashback-
7bulan setelah kematian Dad. Aku masih berhubungan dengan William. Sebagai sepasang kekasih tepatnya. Hanya William yang mengisi kekosongan hariku. Walaupun Sid dan Felix juga. Tapi William yang lebih berperan. Aku sudah tidak terlalu sedih tentang kematian Dad.
Waktu itu, hari cukup cerah. Aku dan William pergi ke Central Park, New York. Hanya untuk melepas penat saja. Kami berdua duduk disuatu tempat. Sedang bercerita dan tertawa kecil. Tiba-tiba ada yang memanggil William. Dan itu adalah James. Si penganggu itu. Sebenarnya ia tidak pernah hadir semenjak hari itu, hanya saja sekarang ia ada disini. Entah mengapa.
"Mau ngapain lagi disini?" Kata William
"Aku mau, kamu balikan sama aku." Kata James yang tiba-tiba menggila
"Ga akan pernah. Aku udah punya Peter." Kata William
"Kalau gitu, aku yang akan buat Peter menjauh dari kamu." Kata James
"You dream it." Kataku
"You just see, Peter." Kata James, dan dia pergiAku dan William tidak ambil pusing dan segera menuju ke rumah karena memang waktu sudah sore. Sebelum sampai dirumah, kami berdua makan di suatu tempat. Selesai makan pada waktu kami berdua ingin meninggalkan restoran. Baru saja menginjakkan kaki di luar restoran. Tiba-tiba ada sekelompok orang yang menyekap kami berdua.
Sesadarnya aku, aku sudah berada di suatu ruangan. Bersama William. Diikat saling berhadapan. William belum sadar betul, tapi waktu aku ingin membangunkannya, tiba-tiba ada James dihadapanku.
"Mau apa lagi kamu?!" Kataku kesal.
"Santai aja, just give me back my William. Atau kau menyesal selamanya." Katanya
"Kau sudah gila! Tidak akan pernah!" Kataku kesal.
"Kalau begitu kau bisa membaca ini." Kata James sambil memberikan aku semacam artikel.Aku baca lembar pertama. Entah apa judulnya, semacam bahasa kedokteran. Pendahuluan dan semacamnya tidak aku baca langsung ke isi materinya. Disitu dituliskan kalau pasien bisa dihilangkan sebagian ingatannya dan bisa dipilih ingatan mana yang mau dihilangkan. Maksudnya apa ini?
"Maksudnya apa ini?!" Tanyaku kesal
"Simple aja, intinya aku bisa hilangkan semua ingatan William tentang kamu tanpa harus aku hilangkan ingatan tentang keluarganya atau aktivitasnya yang lain. Intinya William akan melupakan ingatannya hanya tentang kamu." Kata William
"Just do it, aku ga percaya." Kataku.Jelas. Siapa yang percaya metode macam itu? aku saja baru dengan dan tidak pernah tau sebelumnya. Ditambah kami keluarga dokter. Aku tidak mudah percaya begitu saja.
"Mau bukti? kita lihat besok." Katanya
"Dont make a crazy things, James!" Aku mulai ketakutan.
"Sekarang pilihannya cuma 2. Kamu tinggalin dia, atau dia tinggalin kamu." Katanya
"Tolong jangan buat kebahagian kami hancur!" Pintuku
"Aku anggap pilihannya dia tinggalin kamu." KatanyaAku merasa disekap dan aku kembali gelap.
Sebangunnya aku, aku sudah berada dikamarku. What?! Bagaimana bisa?! William! Ya, William! Bagaimana dia!! Handphone mana handphone?! Ku telpon dia dan tersambung. Angkat! Angkat! Angkat! Dan diangkat.
"Hallo?" Ku dengar suara yang sudah pasti itu William.
"William?! Oh! Kamu baik-baik aja kan?" Kataku khawatir.
"Baik-baik aja." Katanya
"Aku mau ketemu sama kamu. Kamu dimana?!" Kataku
"Aku di apartment, biasa." Kata William
"Jangan kemana-mana! Aku kesana!" Kataku sedikit kencang.Aku segera menggosok gigi, mencuci muka. Tanpa sarapan aku langsung turun kebawah dan mengambil kunci mobil.
"Aku pakai mobil, Sid! Sebentar!" Teriakku
"Mau kemana?!" Teriak Sid
"William!" Teriakku
"Oh! Oke." KatanyaAku langsung menancap gas menuju apartmentnya. Dan dalam 10 menit aku sudah sampai di apartmentnya. Ku parkirkan mobilku asal dan segera berlari menuju ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionAwalnya hidupnya sangat tenang, seperti es didalam musim salju. Tidak ada yang menggangu. Sampai seorang asing datang didekatku dan berhenti sejenak. Tapi ia mulai merakit sebuah tenda, mencari kayu bakar, dan membuat tungku. Aku mulai terganggu k...