Hhh! Aku ga bisa tidur! Cuma gara-gara masalah Matthew, tapi aku gabisa tidur. Hhh! Jam berapa ini? Masih setengah 1. Mungkin dia belum tidur. Aku ambil hapeku, aku menelponnya sambil berjalan ke balkon depan. Dan tersambung.
"Hmm.. Matt?" Kataku
"Kenapa?" Katanya dengan nada yang sebiasa mungkin.
"Udah tidur?" Tanyaku lagi
"Udah. Nih lagi ngigo. Lagi ngomong sama lu sekarang." Katanya
Aku hanya tertawa kecil.
"Makan yuk, matt. Laper nih." Kataku
"Ayuk! Gua kerumah lu sekarang ya. Tunggu." Katanya. Dan telepon langsung dimatikan.
Aku menunggu kira-kira 17 menit. Matt memberitahuku dari line kalau dia sudah berada diluar. Aku segera mengambil dompetku, dan jaket. Dan segera keluar melalui pintu kecil. Dan aku langsung masuk ke mobilnya.
"So, mau makan apa boss?" Katanya
"Hmm.. Soto masih ada malem-malem gini?" Tanyaku
"Ada. Soto apa? Ayam? Kambing? Sapi? Mie? Betawi?" Katanya
"Apa aja yang penting enak! Cepetan udah laper banget nih." Kataku
"Okay boss!" Katanya dan mobil pun melaju.
Selama perjalanan pun hening. Matt yang biasanya berceloteh pun kali ini diam. Aku ingin sekali memulainya. Tapi bingung mulai darimana.
"Jadi... Kamu ga marah kan?" Kataku memulai pembicaraan
"Marahlah." Katanya yang membuat aku diam terpaku.
"Lo tuh kebiasaan banget. Ga pernah kasih kabar kalo pergi kemana-mana. Seengganya kalo emang lo lagi mau sendiri. Bilang, kita pasti juga ngerti. Jangan childish gitulah main kabur-kabur aja." Katanya.
"Sorry, Matt..." Kataku ga enak.
"Jangan sorry ke gua aja. Ke Jeremy sama Ryan juga." Katanya
"Iyaaaa." kataku sedikit kesal.
"Tuhkan dikasih tau malah begitu." Kata Matt
"Jadi lo ngapain aja waktu gaada gua?" Kataku
"Wah seru banget. Diem dikamar seharian nungguin lo." Katanya
"Hh.. Maaf.." Kataku
"Terus, lo ngapain aja sama Erick?" Tanya Matt
"Ga ngapa-ngapain. Cuma makan, tidur, belanja. Oh iya! Belanjaan aku ketinggalan di mobil dia!" Kataku sedikit kencang karena kaget.
"Suruh besok bawa ke sekolah aja." Kata Matthew
"Oh iya, okeoke." Dan aku langsung line ke Erick.
Setelah itu kami ngobrol seperti biasa, makan dan perjalanan menuju ke rumah.
"Kok jalannya beda ya?" Kataku. Dan kulihat Matt hanya diam.
"Jangan bilang aku nginep dirumah kamu." Dan kali ini ia tersenyum masam.
"Ahh! Please, Matt." Kataku sedikit memelas.
"No." Katanya
"Tapi besok aku kan sekolah." Kataku sebisa mungkin supaya ga nginep dirumahnya.
"Yaudah, gua cuma becanda." Kata Matt
"Tapi kamu udah ga marah kan?" Tanyaku.
"Masih banget, cuma gua tahan aja." Katanya
"Maaf ya matt. Aku ga maksud buat gituin kalian. You know lah, aku butuh saat-saat sendiri." Kataku
"Iya, tapi lo keterlaluan. Seengganya lo bales sms kita, lo ga perlu kasih tau lo dimana. Cukup bales aja." Kata Matt.
"Sorry." Aku hanya bisa tertunduk.
"Yaa, jangan lagi lain kali ya. Gua kan juga stres mikirin lu." Katanya.
"Biasa aja lagi." Kataku.
"Masalahnya setiap lu ilang. Pasti lu balik dengan kejadian yang gila-gila. Yang kadang digebukinlah, tiba-tiba punya kembaranlah. Kan gua bingung." Kata Matt
"Iya, aku juga bingung kenapa kayak gini." Kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionAwalnya hidupnya sangat tenang, seperti es didalam musim salju. Tidak ada yang menggangu. Sampai seorang asing datang didekatku dan berhenti sejenak. Tapi ia mulai merakit sebuah tenda, mencari kayu bakar, dan membuat tungku. Aku mulai terganggu k...