Kumasuki gerbang yang cukup megah ini. Dan sampai sekarang aku masih berpikir ini sekolah atau kantor. Aku berjalan menuju ke dalan gedung 5 lantai ini. Dan aku juga masih bingung, bangunan 6 lantai ini khusus untuk High School. Sedangkan Junior High ada disebelah kanan SMA ini yang pastinya terpisah, hanya bertingkat 3 dan Elementary School, Kindergarten, dan Playgroup ada disebelah Junior High yang hanya bertingkat 2. Saat ku masuk, sekolah memang masih terasa sepi. Kulihat jam ku. Sudah menunjukan 6.20 tapi sekolah masih sesepi ini. Benar kan apa yang ditulis di jadwal? Pelajaran dimulai pukul 6.40. Setidaknya mereka harus sudah masuk.
Kuarahkan langkah ku kearah International Homeroom. Yang kemarin ditunjukkan Matt dan disuruh oleh kepala sekolah, katanya semua anak yang berasal dari luar negeri harus mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ku buka pintu. Kulihat hanya beberapa gelintir anak-anak yang sepertinya memang berasal dari luar negeri. Hanya ada 7 anak dikelas yang besar dan dingin ini. Semua mata mereka tertuju padaku dan ku balas dengan senyuman tipis dan aku mengangguk kepada setiap orang yang melihatku.
Aku duduk di barisan 2 dari samping dan 3 tengah. Ya, seperti nya aku berada ditengah kelas. Saat kududuk keperhatikan mata tingkah laku mereka. Mereka semua seperti bertatap mata dan sepertinya berkata "Lihat! Sepertinya itu anak baru. Harus kita yang menyapanya atau dia yang menyapa kita?" Dan ada satu cowok yang akhirnya mengambil tindakam untuk menghampiri ku dan kulihat semuanya ikut beramai-ramai mengunjungi ku.
"Hallo. Nama kamu siapa?" Kata satu laki-laki yang sepertinya keturunan Jerman.
"Peter." Kataku sambil senyum dan menyodorkan tangan untuk menyalaminya.
"Christian/Jerman." Katanya. Benar dugaanku kan? Jerman?
Dan kulihat yang lainnya bergantian menyalamiku
"Intanon/Thailand | Kenichi/Jepang | Robert/USA | James/USA | Saina/India | Hyejin/Korea." Ucap mereka satu per satu.
"Amerika. Nice to meet you all. Aku harap bisa berteman baik dengan kalian semua. " Senyumku kearah mereka semua. Dan dibalas dengan mereka juga.
Aku sedikit berkenalan dengan mereka semua. Mereka semua sangat asyik, lucu dan friendly. Sampai akhirnya guru bahasa indonesia masuk kekelas dan mulai mengajar.***
Sebenarnya aku sudah bisa bahasa indonesia. Mungkin saja karena kurang dilatih. Kelas pun selesai dan benar. Kelas ini hanya berjumlah 7 orang. Mungkin siswa dari luar yang datang kesini sedikit.
Setelah kelas selesai, banyak dari mereka yang langsung menuju ke homeroom selanjutnya. Kecuali aku, James dan Robert.
"Hey, Peter! Mau ke kantin?" Ajak James.
Aku tidak ada kelas habis ini, mungkin lebih baik aku ikut untuk mengetahui sekolah ini lebih dalam.
"Boleh. Kebetulan aku tidak ada kelas." KatakuSetelah itu aku berjalan menuju ke kantin. Kantin disini cukup bersih dan sangat besar. Mungkin memang jumlah murid disini sangat banyak. James duduk disalahsatu tempat, aku dan Robert memesan makanan. Robert memesan sandwich sekalian untuk James sedangkan aku berjalan untuk mencari sesuatu yang berbeda. Sampai kutemukan Soto Ayam" ahhh ini dia, yang kumakan di pesawat itu. Tidak lama kemudian, makanan itu datang. Dengan kuah kuning yang sangat tradisional dan aroma nya yang khas. Mungkin benar yang dibilang Matt. Banyak makanan yang lebih enak dari yang dipesawat. Kucicipi makanan tersebut dan....... Enak sekali rasanya. Berbeda dengan yang dipasar. Kali ini lebih terasa rempah-rempah dan semuanya.
Aku makan dengan lahap sampai lupa ada James dan Robert disebelahku. Tak kuhiraukan mereka karena sesungguhnya makanan ini lebih penting dari mereka
"UHUK!" Tiba-tiba aku tersedak karena mendengar pertanyaan Robert. "Apa?!? Bisa kamu ulangi?"
"Kamu BF-nya William, kan?" Satu pertanyaan yang telak membuatku tercengang.
"Ha?" Kataku masih bingung
"Sudahlah kami tau kamu itu Peter Timothy. Seorang murid jenius dari New Jersey High School dan pintar dalam semua pelajaran, khususnya biologi dan kimia. Pemain baseball inti dari New Jersey Baseball Team. Apa kami salah?" Kata James.
"Be...nar..." Kataku. Aku masih tidak percaya, bagaimana mungkin? Bukan masalah pemain baseball atau murid terpintar. Tapi pertanyaan yang pertama itu tadi. Bagaimana mungkin?
"Kami berdua dikirim dari North Boston High School untuk melakukan beberapa penelitian. Dan pasti kamu tau North Boston High School kan?" Kata Robert.
"Iya aku tau. Tapi bagaimana kalian tau hal "itu"?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionAwalnya hidupnya sangat tenang, seperti es didalam musim salju. Tidak ada yang menggangu. Sampai seorang asing datang didekatku dan berhenti sejenak. Tapi ia mulai merakit sebuah tenda, mencari kayu bakar, dan membuat tungku. Aku mulai terganggu k...