Kelas yang mulanya bising seketika berubah menjadi hening. Hal itu terjadi karena datangnya seorang Guru bersama siswi yang bisa dipastikan akan menjadi teman baru mereka.
Rambut sebatas bahu, bulu mata yang lentik, kulit putih susu serta bibir merah alami membuat setiap mata tak berkedip menatapnya.
"Anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru," ucap sang Guru memecah keheningan. "Perkenalkan diri kamu, Nak!" pinta sang wali kelas atau biasa dipanggil Ibu Dian.
Gadis itu akhirnya mulai memperkenalkan diri, "Perkenalkan nama saya Renaya Andriana, bisa dipanggil Rena. Saya pindahan dari Bandung, harap kalian senang berteman dengan saya."
"Id line, dong."
"Cantik banget, sih?"
"Udah punya pacar, belum?"
Begitulah beberapa sorakan dari para murid dalam kelas tersebut, Rena pun tetap menanggapinya dengan senyuman tapi hal itu malah membuat beberapa siswa terperangah takjub.
"Diam!" gertak Bu Dian membuat kelas menjadi hening kembali.
Ibu Dian selaku wali kelas mereka memang terkenal killer di sekolah, siapapun tidak akan berani melawannya, bahkan murid ter-badung sekalipun.
"Rena, kamu duduk di dekat anak yang sedang tidur di sana, ya. Karena hanya itu tempat yang masih kosong." Ibu Dian menunjuk siswa yang dimaksud.
Rena mengangguk seraya tersenyum. "Terima kasih, Bu."
Sambil berjalan menuju bangku yang ditunjuk oleh Bu Dian, Rena terus membalas senyum teman baru yang juga tersenyum ramah padanya.
Sampai di sana, dengan ragu Rena duduk dekat cowok itu. Cowok yang tertidur saat semua diam, rapih, dan tak berkutik. Rena menyatukan alisnya heran, mengapa semua seperti tidak peduli pada siswa ini. Bahkan, Guru sekiller Bu Dian pun tidak menegurnya.
Rena hanya mengangkat bahunya acuh, ia segera mengeluarkan buku tulis karena guru yang mengajar sudah masuk setelah Ibu Dian keluar beberapa menit yang lalu.
Namun, Rena ini adalah tipe orang yang rasa keingintahuannya tinggi. Oleh karena itu, ia masih penasaran dengan siswa ini.
Gadis itu terus-menerus memperhatikan cowok di sebelahnya. Hingga tiba-tiba cowok yang sedari tadi ia tatap mengangkat kepala, yang memang langsung mengarah pada Rena.
Dengan begitu mata mereka pun akhirnya bertemu.
Mata bulat Rena semakin membulat melihat siapa yang sekarang duduk di sampingnya. Senyum di bibir itu tak bisa ditahan lagi.
Ia tersenyum senang hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit yang terlihat sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Girl (Selesai)
Teen FictionSERIES #1 Highest rank #77 of 53,1k in Teen [25/1/2021] #31 of 37k in Random [25/1/2021] #43 of 36,6k in Indonesia [25/01/2021] #239 of 17k in acak [27/09/2020] #33 of 135k in fiksiremaja [16/01/2021] #219 of 217k in remaja [25/1/2021] #27 of 15,2k...