2. Siapa?

20.3K 1.7K 7
                                    

Rena masih bertahan dengan senyuman itu, membuat cowok di depannya terdiam. Hanya sesaat karena dia kembali melanjutkan tidurnya lagi.

Alis gadis itu menyatu menandakan bahwa ia tengah bingung. Apakah orang di depannya ini tidak mengenalinya? Atau mereka hanya orang yang mirip? Tapi kenapa hati Rena yakin jika dia lah orangnya.

Gadis itu tersentak terkejut saat mendengar bel istirahat berbunyi nyaring. Segera Rena merapikan buku-bukunya. Tak lama, seseorang datang sambil berteriak, diikuti dua orang lain di belakangnya.

"Woahh!! Sejak kapan seorang Arga mau duduk bareng cewek?" ucap salah satu dari mereka.

"Hai, Cantik. Anak baru, ya? Kenalin, gue Jerry, cowok terganteng di sekolah ini."

"Yeee narsis! Hai, Manis. Kenalin gue Brian, panggil aja Ian biar lebih akrab," ucapnya kemudian mengedip genit.

Mungkin jika siswi lain yang diperlakukan seperti itu akan senang, tapi lain halnya dengan Rena, ia malah tersenyum geli.

"Manis, manis! lo pikir dia kucing!" sewot Jerry.

"Biarin aja, sih. Dia juga gak sewot kayak lo!"

Takk

"Aww."
"Aww."

Jerry dan Ian meringis, menggosok kepala masing-masing. Sebab, Sean baru saja memukul kepala mereka menggunakan buku tebal yang telah di gulung-gulung.

"Berantem mulu lo berdua! Kasian tuh anak orang kebingungan, mending kalian bangunin si Arga!" perintah Sean menunjuk Arga dengan dagu terbelahnya.

"Kalian temennya Arga?" Untuk pertama kalinya Rena membuka suara.

Sean mengerut bingung. "Lo kenal Arga?"

"Jadi dia beneran Arga? Arga Stevano?" tanya Rena sekali lagi.

Sean semakin dibuat bingung. Bukan hanya Sean, tapi juga Jerry dan Ian.

"Kok, lo tau? Bukannya lo anak baru?" sela Jerry.

"Gak mungkin juga Arga yang ngenalin dirinya sendiri, kan?" Tutur Sean.

Rena mengerut bingung. "Kenapa gak mungkin?"

Sean menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, ia bingung bagaimana menjelaskannya. "Hmm, gimana, ya? Pokoknya gitu, deh. Tapi lo kenal Arga darimana?"

Belum sempat Rena menjawab, Arga sudah bangkit terlebih dahulu dan melangkah keluar meninggalkan ketiga temannya.

"Yahh, tuh anak main kabur-kabur aja," omel Ian.

"Bener-bener tuh orang." Jerry berdecak melihat kelakuan Arga. "Cantik, mau ikut ke kantin, gak?"

"Iya bener, tuh, kapan lagi bisa makan bareng cogan sekolah," ucap Ian seraya membenarkan jambulnya.

Rena tersenyum menanggapi teman-teman Arga, mereka asik juga. "Boleh, deh."

"Yaudah, yuk," ajak Sean.

***
Kantin kini terlihat sangat padat sebab dipenuhi oleh siswa-siswi yang sibuk mengisi perut setelah mengerjakan tugas yang cukup menguras otak.

Rena masuk ke area kantin bersama ketiga cowok yang sedang berjalan di sampingnya hingga mengakibatkan semua mata tertuju pada mereka, membuat gadis itu menjadi risih.

Karena sibuk dengan orang-orang yang menatapnya, Rena tidak sadar jika mereka sudah berada di sebuah meja yang ternyata juga ada Arga di sana.

Senyum Rena pun terbit, ia jadi melupakan tatapan semua orang. Matanya kini hanya tertuju pada cowok itu.

Annoying Girl (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang