11. Sakit?

12.6K 1.1K 7
                                    

Budayakan vote sebelum baca😂😂

***

Kini Rena berdiam diri di balkon kamarnya, kejadian tadi masih teringat di pikirannya.

Flashback

PLAKK

Tamparan keras mengenai pipinya hingga darah segar keluar dari ujung bibirnya, gadis itu meringis karena sakit.

Ia masih diam, tidak  menghapus darah itu, lebih baik seperti ini.

Tangannya ia sembunyikan dibelakang punggung, pisau itu masih digenggamannya, karna panik tadi, ia malah menggenggam mata pisau itu hingga tangannya pun ikut mengeluarkan darah.

Percuma saja jika ia mengatakan yang sebenarnya pada Aldo, pasti kakaknya itu tidak akan mempercayainya, Aldo lebih percaya pada wanita ular itu.

"Udah cukup lo kasar sama Clarissa, gua gak akan biarin lo nyentuh dia lagi, sedikitpun," ucap Aldo tajam.

Aldo kini membantu Clarissa berdiri dan kembali berjalan meninggalkan Rena yang masih diam ditempatnya.

Rena melihat tangannya yang masih menggenggam pisau itu, dengan perlahan ia membukanya, pisau dan tangannya sudah berlumuran darah.

Tangisnya pecah, bukan karna sakit ditangannya melainkan hati, kapan Aldo akan percaya padanya.

Rena membuang pisau itu ke sembarang arah dengan pandangan benci, ia berlari memasuki kamarnya.

Flashback off

Kini ujung bibirnya tak lagi mengeluarkan darah, hanya bekas biru keunguan yang ada, tangannya juga sudah ia perban, sakitnya pun sudah berkurang.

Andai saja ia mempunyai bukti yang cukup kuat untuk membuktikan jika dirinya tidak bersalah, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.

Rena memilih beranjak masuk kekamarnya karna udara mulai dingin, lebih baik ia tidur karna besok harus sekolah, tapi ia malah tak bisa tidur.

***

Arga heran melihat pemandangan di depannya, hari masih cukup pagi dan ia mendapatkan Rena sudah ada di kelas, biasanya ia yang lebih dulu datang daripada gadis itu.

Yang semakin membuatnya bingung adalah Rena, biasanya gadis itu akan menyapanya dan memasang senyum menyebalkan.

Sedangkan sekarang yang dilihatnya adalah Rena yang menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan, seperti tertidur.

Arga pun memilih duduk disamping Rena.

"Aya, lo sakit?" tanya Arga.

Namun tidak ada sahutan, mungkin Rena benar benar tidur.

Beberapa menit kemudian, guru memasuki kelas, Arga yang melihat Rena tertidur pulas tidak tega membangunkannya.

Ia pun berusaha melindungi Rena dari pandangan guru, karna ia duduk di bangku paling belakang, itu cukup memudahkannya, ia hanya cukup menyimpan tasnya di depan Rena untuk menutupi gadis itu.

Saat guru mengabsen pun ia mengatakan jika Rena sedang sakit padahal jelas jelas Rena berada disampingnya.

Teman temannya pun tidak berani mengatakan apapun karna mereka tau jika Arga adalah anak dari pemilik sekolah, mencari masalah sedikit saja bisa fatal akibatnya.

Seterusnya seperti itu sampai istirahat pertama tiba, dan Rena masih saja tidur.

Arga mencoba menyentuh kening Rena, tidak panas tapi kenapa Rena belum juga bangun.

Annoying Girl (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang