10. AYA!!

12.7K 1.1K 4
                                    

Kini Rena sedang serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dengan amat teliti ia menghitung agar tidak salah sedikitpun.

Sebenarnya sudah sejak dua menit yang lalu guru meninggalkan kelas, tapi ia masih saja mengerjakan tugas itu, padahal bisa saja Rena mengerjakannya dirumah.

Ini ia lakukan untuk menghindari pertanyaan Arga tentang dirinya yang menangis kemarin.

Tapi Rena mendapat kendala di salah satu soal, ia benar benar tidak mengerti bagaimana mengerjakan soal itu, dengan berat hati Rena menyimpan bukunya.

Bisa saja Rena bertanya pada Arga, tapi Rena tidak mau jika nanti Arga malah bertanya tentang kejadian kemarin.

Rena menghela nafas lega saat Tiga Serangkai datang, siapa lagi kalau bukan Sean, Jerry dan Ian. Apalagi tujuannya kalau bukan untuk mengajak Arga ke kantin.

"Woyy kok pada bengong?" Ian bertanya "Kantin kuy," ajaknya pada Arga dan Rena.

"Yukk," jawab Rena.

***

Bel pulang berbunyi, Arga terlihat akan berdiri meninggalkan kelas, melihat itu Rena buru buru membereskan bukunya.

"Arga tunggu," ucap Rena saat melihat Arga telah berada di depan pintu kelas.

Arga menghentikan langkahnya bersandar pada pintu sambil menunggu Rena "Apa?"

"Nebeng ya," ucap Rena memasang wajah seimut mungkin.

"Nebeng ya," ucap Rena memasang wajah seimut mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm." hanya itu jawabannya, kemudian ia melanjutkan kembali jalannya menuju parkiran sekolah.

Sedang Rena masih sibuk dengan tasnya sambil berlari mengejar langkah Arga yang menurutnya sangat lebar, untung Arga tidak berlari.

Di parkiran Arga sedang menunggu Rena yang menurutnya sangat lamban.

Lihat saja, Rena kini berlari kearahnya, tapi menurut Arga itu bukan berlari melainkan berjalan, itupun belum bisa dibilang berjalan, sangat lambat.

Arga menggelengkan kepalanya maklum, ia mengerti, bagaimana Rena bisa berlari dengan cepat jika tubuhnya semungil itu dengan kaki yang pendek, benar benar seperti anak kecil.

Dengan nafas ngos-ngosan Rena kini telah berada di samping Arga "Lo cepet banget jalannya, capek tau gak ngejarnya."

"Lambat," ucap Arga sambil menyalakan mesin motornya "Naik."

Rena pun naik keatas motor Arga dengan hati hati "Udah."

Arga sudah siap menjalankan motornya "Ehh bentar," tahan Rena "Arga bawa motor pelan pelan ya."

"Hmm."

Kini Arga mengendarai motornya dengan kecepatan rata rata.

"Arga nanti mampir di kedai es krim ya," ucap Rena.

Annoying Girl (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang