memori tentang panji

[14] Malam Minggu

[]

AKU pernah membatalkan acara malam minggu kita, untuk yang pertama kalinya.

Saat itu, aku bisa mendengar nada kecewa suaramu dari seberang.

Tapi, mau gimana lagi, saat itu entah kenapa, ketika aku memikirkan kemungkinan apa yang akan kita lakukan untuk mengisi malam minggu kita, terasa membosankan untukku.

Aku lebih memilih menghabiskan malam bersama Dimas di rumah. Dan melupakan kamu begitu saja.

Jadinya aku datang ke rumah Dimas, dan kebetulan Dimas mengajak aku keluar karena katanya dia sedang bosan.

Aku dan Dimas hanya berkeliling Depok. Walau begitu, ada aja candaan yang Dimas lemparkan. Membuat malam itu terasa menyenangkan.

Tapi, tiba-tiba aja hujan. Membuat Dimas menepikan motornya di depan toko yang sedang tutup.

Nggak seperti kamu yang lebih cuek, Dimas waktu itu memberikan jaketnya untukku.

Kata Dimas, "Jaketnya pake. Ntar lo sakit."

Aku sempat menolak, tapi Dimas menambahkan, "Kalo lo sakit, gue yang disalahin. 'Kan gue yang udah ngajak lo jalan."

Akhirnya, mau nggak mau, aku menerimanya.

Dan kamu tahu, Panji? Untuk seorang cewek sepertiku yang baru pertama kali diperlakukan seperti itu, membuat hatiku menghangat.[]