[]
WAKTU itu, aku di ajak Mama ke sebuah toko kue. Katanya, untuk arisan minggu besok di rumah.
Aku sebenarnya malas ikut. Aku ada janji untuk main karambol dengan Dimas. Tapi, Dimas memaklumi dan menyuruh aku untuk ikut menemani Mama.
Jadi, dengan berat hati aku ikut.
Aku sendiri malas masuk ke dalam toko. Aku menunggu Mama di luar toko yang kebetulan ada kursi panjang sembari memainkan ponsel.
Tapi, tiba-tiba kamu datang menghampiri aku. Memanggilku lembut. Aku sedikit terkejut. Maksudku, terkesan amat sangat kebetulan, Panji.
Di sana kita berbincang, dan aku jadi tahu kalo tempat les bahasa kamu persis di sebelah toko kue itu.
Kata kamu, "Saya kangen." kamu menarik napas panjang, "lega banget bisa ketemu kamu di sini."
Sedang aku tersenyum dan mengangguk, "Iya, aku juga."
Aneh, ya? Saat itu, aku merasa biasa aja ketemu kamu. Gak ada perasaan lega, atau apapun itu seperti yang kamu rasain.
Jadinya, aku kepikiran. Apa aku udah nggak ada rasa sama kamu? Dan apa benar, kalo aku suka sama Dimas, lagi?[]
KAMU SEDANG MEMBACA
memori tentang panji
Short StoryNamanya Panji Danuarta. Lelaki spesial dan akan selalu menjadi yang spesial. Copyright @2018 by vanillopa