[]
MALAMNYA, akhirnya keinginanku terpenuhi untuk menonton film horror yang baru tayang itu.
Tentu, bukan dengan kamu, Panji. Sesuai saran kamu, aku pergi dengan Dimas dan Farid juga pacar Farid, namanya Siska.
Aku sih, nggak keberatan. Karena itu juga bisa membuat aku sedikit bernapas lega. Seenggaknya, aku nggak pergi hanya berdua dengan Dimas.
Selama menonton, aku nggak terlalu fokus dengan jalan ceritanya. Aku justru lebih memerhatikan Dimas dengan umpatan-umpatannya yang sering membuatku terbahak.
Kata Dimas, "Sialan, mau mati rasanya gue, Gin."
Aku tertawa, "Lebay!"
Tapi Dimas justru meraih tanganku dan meletakannya tepat di dadanya. Katanya, "Jantung gue, tuh. Deg-degan parah!"
Untuk beberapa saat aku terpaku pada kedua tangan Dimas yang menggenggam tanganku seraya merasakan detak jantung Dimas yang sama menggilanya denganku.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
memori tentang panji
Short StoryNamanya Panji Danuarta. Lelaki spesial dan akan selalu menjadi yang spesial. Copyright @2018 by vanillopa