Part 3: Sialnya Arkan (1)

37 12 7
                                    

Setelah masuk kedalam rumah Jingga langsung menuju pintu yang terhubung dengan gedung tempatnya bekerja, di sana ada Yuyu dan Sonya sebagai Drafter yang sedang sibuk menggambar di sebuah karton berukuran besar, sedangkan Tiffany sedang berbicara dengan klien melalui telepon, melihat kesibukan teman-temannya Jingga segera segera masuk ke ruangan lain tempat ia dan Tata bekerja. Sebenarnya ruangan ini milik Tata sepenuhnya, namun Jingga sedikit sensitif dengan kebisingan, jadi Tata menyarankan ruangannya untuk di tempati berdua karena lumayan luas, setelah duduk depan komputer, Jingga larut dalam pekerjaanya.

"Mommy....Mommy Jii..?" Cantika menarik-narik baju Jingga.

"Apa sayang" jawab Jingga tanpa mengalihkan matanya dari komputer.

"Ini,,, pistolnya rusak" Cantika mengacungkan pistol mainannya, Cantika memang sangat suka mainan laki-laki dari pada perempuan. Daripada memilih boneka Barbie, anak ini malah menyukai miniature superman atau bateman yang ia bawa kemana mana.

"Sini sama Om benerin, pagi Mba Jingga..." seorang laki-laki berumur 28 tahun masuk bersama 2 temannya. Dia adalah Andi, Romi, dan Irwan. Mereka termasuk dalam Tim Arsitek RONERA. Andi bekerja sebagai M.E.P Enginer, sedangkan Romi WEB Developer, dan Irwan sebagai salah satu Drafter. Setiap pagi sudah jadi kebiasaan mereka untuk keruangan Tata untuk menyapa ketuanya dan Jingga.

"Hhmmm" jawab Jingga yang fokus ke layar komputer, Tata masih sibuk dirumah, sehingga hanya ada Jinggga di ruangan tersebut.

"Om Andi..." teriak Cantika,lalu berlari menghampiri Omnya.

ia sangat antusias melihat ketiga Omnya telah datang untuk bekerja, karena hanya mereka yang sangat asik jika di ajak main olehnya, sedangkan para Mommy dan bundanya selalu mengajaknya bermain boneka atau masak-masakan yang menurutnya sangat membosankan.

"Aduuuuh yang di peluk Cuma Om Andi dong niiih?, pagi Mbak Jingga" Cantika pun segera memeluk kaki Irwan dan langsung ber alih kearah Romi, Romipun segera mengecup Pipi tembam milik Cantika.

"Pistolnya rusak kenapa hmmm??" Tanya Romi dan segera mengotak-ngatik pistol mainan Cantika.

"Tadi jatuh ke air waktu Cantik lagi mandi" adu Cantika.

Setelah beberapa menit Romi memberikan pistolnya pada Cantika .

"Naaah,,, udah selesai"

Cantika langsung mengambil pistol itu dan pergi ke pojok ruangan Tata, lalu sibuk sendiri setelah di berikan boneka sebagai musuh , anak itu seolah membuat drama sendiri dan menembak-nembakan pistolnya keaarah boneka boneka seukuran dengannya itu.

Selain Andi, Irwan, Dan romi, masih ada 3orang lagi yang telah datang dan langsung bekerja setelah mengucapkan salam, tak berapa lama salah satu pegawai menghampiri Jingga.

"Mba Jingga" ucap Rani salah satu anggota tim Renora memanggil jingga segan, entah kenapa, rani lebih segan dan takut dengan jingga daripada Tata sebagai Ketua Tim, aura yang di keluarkan wanita ini sangat kuat, meskipun hanya duduk diam seperti ini.

"Mba...?" ucap Rani seklai lagi, takut menggagu pekerjaan Jingga.

"Hhmmm..." balas Jingga tanpa mengalihkan tatapannya dari komputer.

"Mba Tata tadi telepon saya, katanya Mba di suruh kerumah dulu"

"Kenapa?" Tanya Jingga singkat, sedangkan yang di tanya hanya menggeleng pelan, selama ini Jingga jarang berkata panjang jika bukan tentang urusan kerjaan. 

Sebelumnya Rani tidak terbiasa dengan sikap tenang dan pendiam Jingga, tapi setelah 4 tahun bekerja, Rani pun tahu, di balik ketenangan dan kediaman Jingga, wanita itu sangat peduli pada semua timnya. Bosnya itu hanya tidak menunjukannya secara langsung.

The Good, The Bad, & The CrypsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang