Part 30 : Berita Di Artikel (1)

50 9 2
                                    

Tiga hari berikutnya Tim Renora kedatangan Rio Arsjad bersama sang istri, Arknani.

Runi menyambut mereka dan mengantarkan mereka keruangan sang Ketua Tim, Tata.

Runi tahu siapa kedua orang ini, selama tiga hari teman-temannya telah menceritakan semua yang terjadi selama ia tertidur, bahkan hal-hal remeh sekalipun.

Saat masuk kedalam ruangan Tata menyambut Rio dan Kani dengan hangat,

"Selamat pagi Pak Rio" sapa Tata sambil tersenyum cerah.

"Selamat pagi. Perkenalkan, ini istri saya" Arkani mengulurkan tangan dan menyebut namanya saat sang suami memperkenalkannya pada ketua Tim Renora.

"So cute" pikir Kani saat melihat Tata, tubuh wanita di hadapannya sangat mungil, dengan mata bulat, bibir tipis tapi tebal bagian bawah, dan senyum yang sangat cerah. Hampir mirip dengan Jingga, hanya saja Jingga memiliki belahan di dagu, dan matanya tidak secerah wanita di hadapannya ini, rambut wanita ini hanya sebahu, sedangkan Jingga berambut panjang.

Kani segera tersadar dari lamunannya saat Tata menyuruhnya duduk,

"Saya dan Jingga telah membaca dokumen yang di berikan bapak saat perayaan kemarin, jadi bapak berniat membuat villa lagi?"

"Jingga?" tanya Kani bingung.

"Ahh, iya. Saya memang Ketua Tim di sini, tapi Jinggalah Owner dan Founder Tim Renora."

Kani tersenyum mendengarnya, semakin banggalah ia dengan wanita yang sudah di anggap adik kandungnya itu.

"Jadi bagaimana Pak?" lanjut Tata.

"Oh ya, villa yang di bali itu saya buat untuk keluarga dan orang tua saya, dan sekarang saya ingin membuat villa untuk istri saya di kampung halamannya, yaitu Kalimantan."

Tata menggaruk-garuk pipinya, "Waww orang kaya" gumam tata dalam hati "Waah, saya tidak tahu kalau foto-foto tanah yang ada di dokumen ini ada di Kalimantan, berhubung ini di luar pulau, saya akan panggil Jingga untuk ke sini" Ia mengambil telephone dan memangil rani lewat telephone "Ran, panggil Jingga ke sini" setelah mendengar jawaban di sebrang sana Tata segera menutup telephonenya.

"Itu kalian?" tunjuk Kani pada semua bingkai foto yang terpajang di sampingnya. Ada beberapa foto Tim di ruangan ini.

"Ya, itu Tim kami."

Kani berdiri dan melihat-lihat foto tersebut, "Hush, kamu gak sopan Ma..." tegur Rio pada istrinya yang sembarangan melihat foto-foto tersebut.

"Apa Jingga menceritakan siapa kami Ibu Tata?"

"Tata saja Mbak. Jingga cerita tentang Mbak Kani yang sudah di anggap kakak kandungnya." ucap Tata tersenyum pada Rio yang menatapnya tidak enak karena tingkah istrinya.

"Selamat pagi" Jingga masuk kedalam ruangan, ia menyalami tangan Rio. Kani berbalik dan saling menempelkan pipi mereka.

"Maaf, saya lupa kakak datang hari ini" ujar Jingga.

"Kamu terlalu fokus dengan kerjaan Irish, lagi pula, komputer sebesar itu pasti menghalangi pemandangan mu" kekeh Kani.

"Itu ciri khas nya kak" tambah Tata. Jingga hanya tersenyum mendengarnya, lalu menatap Tata yang memanggilnya, Tata yang langsung mengerti arti tatapan itu segera menjelaskan.

"Saya tidak tau kalo arsitek kayak kamu buat design 3D di komputer. Kamu khursus dulu?" Jingga hanya tersenyum dan mengangguk mendengarnya, lalu menatap Tata yang memanggilnya. Tata yang langsung mengerti arti tatapan itu segera menjelaskan.

The Good, The Bad, & The CrypsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang