Part 9: Tata Yang Peka

36 9 0
                                    



"Hoooaaaaaayyym" Yuyu terbangun dan menguap sambil meregangkan tangannya ke atas, saat melihat sepasang kaki di sampingnya ia pun mendongkak ke atas, dilihatnya Jingga sedang mentapnya sambil tersenyum kecil, bahkan hampir tidak terlihat, dengan tangan yang dilipat di dada.

Yuyu pun membalas senyuman itu, lalu menjadikan paha Jingga sebagai bantalnya, sepertinya Jingga tidur di kamarnya.

"Sudah mandi? jadi.....gimana semalem" tanyanya sambil mengusel-nguselkan kepalanya ke perut Jingga.

"Yaaah, cuma cerita garis besarnya saja, dikejar,sembunyi, lalu ketahuan, di pukul, dan melihatnya diper...." ucapan Jingga terhenti saat jari telunjuk Yuyu di bibirnya. Pertanda untuk menghentikan kata-kata menyakitkan itu, Jingga mengatakannya sangat sangat biasa, tanpa memperlihatkan emosinya, seolah tidak terjadi tidak apa-apa. tapi Yuyu tau, di dalam sana, pasti terasa sangat sakit, di hati Jingga.

"Dia tau tujuan sebenarnya David?" tambah Yuyu.

"Tidak, aku pikir itu sudah cukup."

"Oke...apapun itu kita mendukungmu Jii, tapi kau tau kan, ini seperti bom waktu yang suatu saat akan meledak kapan saja"

"Aku tau,"

"Cepat atau lambat Mas Arkan pasti mengetahuinya. Entah itu dari kamu atau dari orang lain"

"Aku akan menunggu itu. Saat kebenaran memperlihatkan jalannya sendiri agar muncul kepermukaan"

"Pasti karena diakan? Kamu takut laki-laki itu balas dendamnya padanyakan??" Yuyu bangun dari Sofanya, sedangkan Jingga hanya menyentuh kening dengan kedua jarinya.

"Bukan Yu, mungkin nanti aku manceritakan alasan Pak David melakukan itu, tapi tidak sekarang. Dia sedang kacau saat ini"

"Dan itu akan memperpanjang urusan kalian, aku tidak suka itu" ucap Yuyu cemberut, lalu meraih bathrobe nya dan berjalan ke kamar mandi.

Jingga hanya menghela nafas sambil memasang kaki palsunnya dan turun ke bawah untuk membantu yang lain bersih-bersih. Berhubung ini hari libur dan tidak ada kerjaan sama sekali lebih baik Jingga ikut membantu mereka.

Tata dan arsya yang kebagian bersih-bersih ternyata sudah selesai mengerjakannya, dan sekarang mereka sedang berada di kolam renang di samping rumah mereka. Saat Jingga ke sana ternyata Tiffany dan Tata sedang mengajarkan Cantika berenang, akhirnya Jingga hanya memilih duduk di kursi pinggir kolam, Sonya dan Asya mendukung dan meneriaki Cantika dari kursi lainnya.

"Ayo... Cantik pasti bisa"

Sadangkan yang di semangati malah kesal karena tetap tidak bisa berenang, anak itu sudah menggerak-gerakan kaki dan tangannya sesuai perintah Bunda dan Mommy nya tapi tetap saja dia tidak bergerak maju.

"Aaaah Mommy. Susah,,," kesal Cantika.

"Gerakan tangannya salah nak... Gini niih" ucap Tiffany menunjukan gerakan yang benar.

"Aaaaah udah ah" Tata hanya garuk-garuk kepala karena anaknya ini susah mengerti gerakan berenang. Dia keluar dari kolam dan duduk di samping Jingga. Tata tipe orang yang tidak sabar dan kurang tekun, dia gampang sekali menyerah jika di suruh mengajarkan sesuatu pada anaknya sendiri.

Cantika hanya mendelik dan memanyunkan bibir karena Bundanya menyerah mengajarinya. Anak itu terus menuruti gerakan Tiffany yang sabar mengajarkannya. Saat melihat ke arah celah tembok pagar rumah ia melihat seseorang yang di kenalnya.

"Om Lion Maaaaan" teriak Cantika.

Yang di panggil pun melirik ke arah celah tembok di sampingnya, dan melambaikan tangannya, lalu melanjutkan kegiatan lari paginya. Cantika yang merasa di cuekan hanya menghiraukan nya dan kembali belajar berenang.

The Good, The Bad, & The CrypsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang