Part 37 : Maskeran

32 5 0
                                    


Jingga melangkah saat lift terbuka, ia melepaskan jepit rambut di kepalanya dan memasukannya ke dalam saku celana. Saat kembali menengadah, ia melihat Yuyu sedang berdiri di hadapan pria yang tidak ia kenal.

Jingga merasakan Yuyu menatap laki-laki tersebut dengan senyuman yang sangat aneh, ia segera mendekat dan memanggil sahabatnya itu.

"Yu...?"

Yuyu menoleh ke arahnya, senyum yang tadi ia tampilkan pada laki-laki itu menghilang, di ganti dengan wajah cemberut.

"Kenapa baru kesini sekarang? Aku nunggu kamu..." Yuyu melangkah ke arahnya dan menggandeng tangannya.

"Maaf, aku haus. Memangnya sudah selesai?" Jingga memeberikan Cappuchino di tangannya.

"hmmm... buat apa lama-lama melihat orang yang terbaring sakit?"

Yuyu mengalihkan tatapannya pada laki-laki di sampingnya, "Kalau begitu, selamat tinggal"

Mereka berjalan ke lift meninggalkan laki-laki tersebut dengan santai. Sampai pintu lift tertutup, Jingga bisa melihat tatapan nanar laki-laki itu pada mereka. Siapa dia?

***

"Ck... kamu baru bangun tidak lebih dari satu setengah jam yang lalu." keluh Yuyu saat melihat Jingga memejamkan mata. Yuyu menyimpan tangannya di bahu Jingga dan menyimpan dagunya di sana, sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk menyentuh tahi lalat yang ada di rahang Jingga. Mereka sudah berada di dalam mobil sekarang.

Jingga hanya terkekeh mendengar keluhan sahabatnya itu, "Aku tidak akan tidur kalau kamu ajak bicara".

"Ck, tidur aja sono, tiduuur...tiduuuur " tangan Yuyu beralih ke arah hidung Jingga dan memijatnya gemas.

"Tidak mau cerita?" Jingga membuka mata dan menatap Yuyu.

"Nanti..." Yuyu tersenyum dan melirik supirnya, ia tak ingin pembicaraan pribadinya di dengar oleh orang lain, Jingga yang melihat tanda itu langsung kembali menutup mata.

"Uhh?... ini apa? Tunggu...tunggu...Jerawat? Ini...ini...ini...aaah komedo kamu banyak banget... Astaga...apa selama aku gak ada kamu gak pakai apapun Jiii?..." Yuyu yang dari tadi meneliti wajah Jingga langsung kaget melihat ada dua jerawat di keningnya, belum lagi banyak komedo di sekitar hidungnya.

Sebenarnya jerawatnya tidak terlalu besar, tapi mata Yuyu memang sangat jeli pada wajahnya itu.

"Males" jawab Jingga cuek.

"Iiiiih dasar. cuma pake cleanser atau pake masker kamu males? Ck... percuma punya wajah baby face, kalau kamunya gak ngerawat. Ujung-ujungnya malah kusam terus jerawatan, dan hilanglah wajah lucu kamu ituuuu"

Selama ini Yuyulah yang membuatnya jauh dari jerawat dan berbagai kerusakan di wajahnya. Wanita itu selalu cerewet jika ia tidak memakai cleanser setiap selesai mandi, suka marah jika ia melewatkan jadwal maskerannya, dan kesal jika ia tidak memakai pelembab saat mau tidur dan berangkat bekerja.

Hampir setiap hari Yuyulah yang selalu memakaikannya cleanser atau pelembab, lalu menyemprotkan face mist saat wajahnya atau wajah dia terasa kering, dan membuatkan jadwal maskeran untuk semua teman-temannya. Yuyu benar-benar paling cerewet jika berbicara tentang penampilan.

Well, temannya itu memang tidak salah, jika tidak ada Yuyu yang membantunya merawat diri, mungkin mukanya tidak bersih dan tidak terawat seperti sekarang, bahkan mungkin sudah banyak kerutan di sekitar wajahnya.

"Ini juga nih, aaah muka kamu kusem banget siiiiih..." Yuyu masih meneliti seluruh wajahnya sekarang.

"Aku lupa gak pake barang-barang yang selalu kamu pakaikan itu." timpal Jingga

The Good, The Bad, & The CrypsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang