Part 19: Bertemu Dengan Sang Inspirasi

32 9 0
                                    



"Lalu sebelum itu kau juga harus mengabsen semua orang di sini, kamu mengerti?" jingga berhenti sesaat dan melihat ke sampingnya. Windy yang tengah memperhatikan wajah jingga langsung tergagap dan menatap layar komputer.

"Eh? ...iya, saya mengerti Mba"

"Ini sudah jam istirahat, Yuyu pasti sudah memberitahumu tentang masuk kerja dan jam istirahat di sini bukan?" Jingga menatap Windy yang ada di sampingnya.

Sedangkan windy terpaku pada tatapan dalam Jingga, luka yang ada di mata Jingga seolah menghipnotisnya, luka itu bukan membuatnya takut, tapi malah membuat dia betah menatap wajah di hadapannya ini.

Jingga yang di tatap seperti itu hanya mengerutkan keningnya, "apa lukaku sedikit mengganggumu?" Jingga menyentuh lukanya sendiri.

"a..ah.. ti..tidak Mba, maaf lancang. Tapi, Mba Jingga terlihat keren dengan luka di mata Mba," Aku Windy sambil tersenyum malu.

Lagi-lagi Jingga hanya mengerutkan keningnya, tapi kali ini di iringi senyum tipis di sebelah sudut bibirnya, dan itu membuat Jingga semakin keren di mata Windy.

"Jii... makan dulu, hari ini kita makan di Oase. Itung-itung sambutan selamat datang buat anggota tim baru kita" Yuyu masuk ke dalam dan menyentuh pundak Windy.

"Oke, ayo kita kebawah" Jingga langsung berdiri, Yuyu segera memegang tangan Jingga dan berbisik "hari ini kamu yang traktir ya?" Jingga hanya mengangkat kedua alisnya sambil menatap Yuyu yang tersenyum manis padanya. Di belakang Windy dan Rani mengikuti mereka.

"Mereka sangat dekat ya Mba?" tanya Windy pada Rani.

"Yups, kita semua sangat dekat. Tim kita kecil, dan sudah berjalan selama 6 atau lima tahunan, jadi kita sudah tau sifat masing-masing. Ngomong-ngomong panggil saja saya Rani"

"Oh oke. By the way kenapa akunting sebelumya keluar ya ?"

"Dia menikah, dan calon suaminya tidak mempebolehkannya bekerja, jadi terpaksa kita cari orang baru."

"Oooh begitu" Windy menganggukan kepalanya. Tak terasa mereka sudah memasuki Restoran Oase dan berjalan menuju ruangan yang mungkin di khusus kan oleh mereka, karena Rani dan Windy tidak bisa melihat para pelanggan lainnya dari sini.

"Silahkan duduk semuanya, berhubung hari ini kita kedatangan anggota Tim baru, kita akan makan gratis " seru Yuyu semangat. Sontak semua tim anggota bersorak ria mendengar makanan gratis.

"Saya harap Wendy betah di sini, jangan sungkan jika ada yang di tanyakan pada kami. Dan masalah pekerjaan kamu bisa tanyakan pada Jingga, oke?" lanjutnya.

Wendy menggangguk sopan dan mengucapkan terima kasih, dalam hatinya ia cukup senang semua Tim Renora menyambutnya dengan baik. Ini lebih dari yang di perkirakannya, ternyata tim ini sangat terbuka dan kompak.

"Selamat makan" ucap mereka serempak. Mereka mengobrol ringan dan menanyakan beberapa pertanyaan pada Windy, sedangkan Jingga hanya fokus pada makanannya, sesekali Yuyu menyuapi Jingga dan mengomentari makanannya sendiri.

Mereka tetap mengobrol ringan setelah makanan mereka habis, lalu kembali ke lantai dua untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Jingga kembali mengajarkan windy hari ini, untungnya anak baru itu cepat mengerti meskipun tak jarang Jingga memergoki Windy yang terus menatapnya, dan saat Jingga melihatnya, gadis itu langsung memalingkan wajah tiba-tiba. Apa dirinya terlalu aneh untuk gadis itu?

***


"Haah gak kerasa udah dua minggu kita di sini, aku bener-bener gak nyadar lho" ujar sonya. Mereka sedang bersantai di gazebo belakang rumah baru mereka.

The Good, The Bad, & The CrypsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang