Part 31 : Berita di Artikel (2)

38 7 2
                                    


"Makan apa kali iniiii?" Tiffany membolak balikan buku menu Oase, semua Tim ikut makan di bawah atas ajakan Tata dan Jingga, makan gratis lagi kali ini.

Rani dan Windy masuk ke ruangan, semua langsung memberikan dan mempersilahkan mereka duduk. Rani duduk dekat Tiffany, dan langsung memesan makanan.

"Proyek kita makin bertambah, ada tiga yang sedang berjalan, dan satu telah selesai. nah sepertinya kali ini kita bakalan buat villa di luar pulau". Tata mengumumkan project selanjutnya.

"Waaaah... Bali lagi Mba?" ucap Jaya dengan semangat, dia salah satu Drafter Tim Renora.

"Kali ini di Kalimantan"

"Wooo" ucap semua Tim saat mendengar Tata.

"Mantap, jalan-jalan lagi kita" tambah Irwan semangat. Ia sangat betah bekerja di sini, gaji yang lebih dari cukup, rekan kerja yang cantik seperti Yuyu dan Tiffany, Ketua Tim yang lucu dan imut-imut, Bos yang baik meskipun dingin, lalu karyawan baru yang mempesona, ucapnya dalam hati saat melirik ke Windy. Sayang gak bisa modus, crushnya satu ruangan dengan manusia batu broo...

"Tapiiii, kita harus selesaikan dulu proyek rumah yang sedang kita buat, kalau Resort Mas Arkan, itu bisa di pantau dari jauh."

"Siap Ketua" semua Tim laki-laki membuat tanda hormat dengan tangan mereka,

"Semua Tim akan di bawa ke Kalimantankah Mba?" tanya Romi, Sonya dan Arsya ikut penasaran kerenanya.

"Nah, tidak mungkin. Uang transport, penginapan, makan, dan akomodasi yang lainnya bagaimana? yah kecuali kalian mau keluar uang sendiri ya gak apa-apa sih yaaa?" pikir Tiffany, semua langsung mendesah mendengarnya.

"Mungkin cuma sebagian, tergantung situasi Tim" ucap Jingga yang dari tadi diam.

Tata langsung menyuruh semuanya makan saat pelayan datang.

Runi lebih banyak diam, dan ini membuat semua Tim kecuali ke lima sahabatnya bertanya-tanya.

Kemana wanita yang selalu menyuapi Jingga itu? Mana gadis yang selalu menumpangkan satu kakinya hingga membuat Irwan, Jaya dan semua tim laki-laki berfantasi liar di kamar kos-san mereka? dimana semua baju elegan nan ketat yang selalu di pakainya ? dan kenapa cara bicara Yuyu yang terdengar sexy dan mendayu bisa terganti dengan suara yang lembut dan terkesan segan?

Selama tiga hari ini yang ada hanya Yuyu yang tersenyum sopan, duduk dengan normal, pakaian yang menutupi lekuk tubuhnya, dan gaya bicara yang terkadang seperti orang asing. Bahkan wanita cantik yang pintar menggambar itu jadi kurang bisa menejelaskan bentuk-bentuk yang di gambarnya sendiri dengan alasan lupa.

Berhubung perubahan ini memang terjadi kadang kadang, untungnya mereka sudah tidak aneh lagi. Kata Sonya, jika Yuyu seperti ini, wanita itu sedang dalam mode petapa, mode yang sama sekali tidak di mengerti oleh ke empat laki-laki itu.

Sekarang, Romi merindukan saat Yuyu menusuk-nusuk pipinya dengan ujung pensil, Irwan merindukan bibir Yuyu yang selalu manyun saat menggambar, lalu Jaya ingin Yuyu kembali mencoret-coret beberapa bagian tubuhnya saat ia salah mengukur, dan Andi yang kangen saat Yuyu kelelahan dan bersandar di pundaknya.

Ke empat laki-laki itu mendesah saat Runi makan dan mengobrol dengan anggota Tim lain. Lihat, bahkan cara mengusap sisa makanan bibirnya pun berbeda, yang asalnya selalu terlihat sensual dengan gerakan usapan jempol dibibir, sekarang wanita itu hanya menepuk-nepuk tisu pada mulutnya. Padahal, itulah yang di tunggu-tunggu mereka-para laki-laki saat makan bersama.

Well, selain ke lima sahabatnya, lalu Profesor Nick dan Assistennya yang dulu, tidak ada yang tahu bahwa Arunika memiliki dua kepribadian. Selain itu, sisa Tim Renora hanya menggap nama Yuyu adalah hanya nama panggilan Arunika saja.

The Good, The Bad, & The CrypsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang