Biarkan lukamu kering dengan sendirinya. Kau hanya cukup pejamkan mata lalu berucap pada dirimu La Tahzan, sesungguhnya Allah bersama kita
***
Mata ini kembali terbuka. Senandung rindu kembali terpanjatkan dengan merdunya. Membangunkan raga yang sedang terlelap dalam dunia mimpi. Gadis berperawakan ramping itu menggeliat menutupi kepalanya dengan selimut tebalnya.
"Fasya, bangun sayang sudah Shubuh"
"Bentar Mi, Fasya masih ngantuk"
Dia semakin bersembunyi diantara guling dan selimut tebalnya. Tidak segera menunaikan panggilan sholat dari Rabbnya. This is a bad habit. Dan ini kebiasaan darinya semenjak 10 tahun silam.
"Fasya belum bangun Mi?"
"Iya Ra, adik kamu memang selalu seperti ini"
"Yaudah biar Rasya yang bangunin Fasya"
Mereka selalu mempunyai kunci cadangan kamar Fasya. Yang tentunya untuk mengantisipasi kejadian seperti ini. Dengan perlahan pintu itu terbuka. Kamar Fasya nampak seperti kapal pecah. Sampah berserakan dilantai, buku perkuliahannya bertebaran di sudut ranjang tidurnya.
"Adikku yang cantik, bangun ya sudah Shubuh sayang"
"Ah kakak"
Mata itu masih ia delikkan diantara selimut tebalnya. Enggan menengok wajah sang kakak. Dengan sigap sang kakak membuka selimut yang menyembunyikan wajah Fasya.
Mulut itu sudah monyong seketika. Matanya masih belum sempurna terbuka. Dia memang tidak pernah bisa melawan ketulusan sang kakak. Alhasil dengan malasnya ia berjalan menuju kamar mandi. Dan segera mengambil air wudlu'.
07.00 tepat. Fasya hampir selesai merapikan diri. Wajahnya yang sudah putih itu tidak pernah ia poles dengan bedak. Dia begitu cantik meskipun tanpa make up. Namun sungguh disayangkan hijab yang membalut rambut yang tergerai panjang itu seakan lenyap. Luka yang belum bisa ia tepis. Hingga hatinya begitu beku dan keras untuk kembali mengenakan hijab dan kerudung syar'inya.
Hatinya yang lembut kehilangan nur dari-Nya.Hingga ia melupakan firman-Nya dalam surat An-Nur ayat 31 yang artinya "Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."
Dan perintah mengenakan kerudung itu ialah suatu kewajiban. Maka dari itulah seorang wanita yang mengaku dirinya Islam seharusnya mampu menerapkan ayat diatas.
"Wah Putri umi sudah selesai ya. Kamu lebih cantik jika kamu mengenakan pakaian syar'i dan menutup auratmu sayang"
"Umi selalu seperti ini saja setiap hari Fasya kan bosen dengernya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Future Imam [ SUDAH TERBIT]
SpiritualSudah Terbit✔ Sebagian part sudah dihapus Assalamu'alaikum My Future Imam Perihal jodoh. Semua tidak akan serumit apa yang ada di dalam benak kita. Seseserhana angin menggugurkan dedaunan kering. Mungkin sesederhana itu, benar kisah ini sangat seder...